
RANTAU,- Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP saat menghadiri dan menjadi narasumber kegiatan Pertemuan Peningkatan kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) terintegrasi dengan kegiatan Stunting di Desa Labung & Andhika, Kecamatan Tapin tengah bertempat di Balai desa Labung, Jum’at (09 September 2022).
Pertemuan P2KP dihadiri Sekretaris Dinas Sosial Drs H Samsi MM, Sekretaris Dinas PPPA Hj Mastika Murni, kepala desa Andika, perangkat desa, kader Posyandu, Kepala desa Labung serta jajaran TP PKK kabupaten, kecamatan dan desa.
Selain menyerahkan bantuan makanan paket pemenuhan gizi dari Dina Sosial, juga diserahkan bantuan sembako dari TP PKK Kabupaten Tapin.
Dalam sambutannya ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP menyampaikan, apresiasi atas terlaksananya pertemuan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) terintegrasi stunting di desa Andika dan desa Labung di kecamatan Tapin Tengah.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa penyebab stunting terjadi karena kekurangan gizi yang kronis, dalam waktu yang cukup lama yang penyebab anak menjadi stunting, atau tumbuh pendek yang dikarenakan kekurangan asupan gizi sehingga pertumbuhannya terganggu.
“Karena itu program PKH terintegrasi stunting menjadi salah satu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan termasuk juga didalamnya pencegahan stunting,”paparnya.
Seperti yang diutarakan Hj Ratna Ellyani, banyak faktor dan penyebab stunting yang salah satunya dikarenakan menikah terlalu muda atau menikah di usia anak, selain faktor sanitasi lingkungan yang juga sangat mempengaruhi.
Sementara itu Sekretaris Dinas Sosial Mila Rahmawati mengatakan, pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) PKH terintegrasi stunting dan penyerahan bantuan pemenuhan gizi merupakan kegiatan kerjasama Dinas Sosial dan TP PKK dalam penanganan stunting di 25 lokasi khusus stunting di kabupaten Tapin saat ini.
Kegiatan P2K2 merupakan program dari Kementerian Sosial, yang dirangkaikan dengan penyerahan bantuan paket pemenuhan gizi untuk KPM keluarga harapan termasuk untuk ibu hamil dan balita.
Selain itu ada bantuan untuk lansia dan bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk warga yang berada dibawah garis kemiskinan yang ditangani oleh dinas sosial, paparnya.{[her/mb03]}