Jumat, Juli 11, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

IPW Minta Polri Asesmen Psikologi Ulang

by matabanua
6 September 2022
in Headlines
0

 

JAKARTA – Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyoroti fenomena belakangan terkait kasus polisi tembak polisi.

Artikel Lainnya

Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan SD dan SMP Swasta

Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan SD dan SMP Swasta

10 Juli 2025
Polda Metro Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu

Polda Metro Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu

10 Juli 2025
Load More

Ia menyinggung setelah kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, terbaru muncul kembali kasus hampir serupa yang terjadi di Lampung.

Sugeng lantas meminta agar polri melakukan asesmen atau pemeriksaan psikologi secara ketat, bagi personel kepolisian yang memiliki hak dan wewenang dibekali senjata api.

“IPW mendesak ya, semua polisi yang diberikan hak memegang senjata harus dilakukan asesmen psikologi ulang lagi ini. Asesmen psikologi ulang yang ketat,” katanya seperti dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (6/9).

Ia menyebutkan, asesmen psikologi ulang itu sebagai bentuk mitigasi agar personel kepolisian tidak sembarangan menggunakan senjata yang dibekali di luar kepentingan dinas. Sejumlah potensi pelanggaran yang disoroti, seperti meminjamkan, menyewakan, bahkan untuk melakukan kejahatan seperti merampok atau menembak orang di luar tugas.

Sugeng sekaligus mewanti-wanti, temuan polisi tembak polisi menjadi sebuah fenomena baru yang berpotensi ditiru.

Ia menyebutkan, dugaan motif penembakan Brigadir J dan Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Way Pengubuan Polres Lampung Tengah Aipda Ahmad Karnaian juga mirip, yakni dendam yang dilatarbelakangi masalah keluarga.

“Saya melihat seperti satu fenomena copycat, yaitu seseorang meniru tindak pidana yang dilakukan oleh orang lain. Ini mirip,” ujarnya.

Diketahui, anggota polisi Polsek Pengubuan Aipda Ahmad Karnain tewas ditembak rekannya Aipda Rudy Suryanto (39), di rumahnya di Jalan Merpati, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Minggu (4/9) sekitar pukul 22.00 WIB.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) Gunung Sugih, Lampung Tengah, hingga dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menyebutkan, motif sementara adanya dendam pribadi lama dan sakit hati karena korban menyinggung keluarga pelaku.

Sementara, dalam pusaran tragedi kematian Brigadir J, polisi telah menetapkan lima tersangka yang terlibat dalam rencana pembunuhan, yakni Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal Wibowo, dan asisten rumah tangga Kuat Maruf.

Kelima tersangka tersebut dikenakan Pasal 340 Sub 338 Jo Pasal 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati. web

 

 

Tags: fenomena kasus polisi tembak polisiKetua IPWpembunuhan berencana Brigadir JSugeng Teguh Santoso
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA