
BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina kembali menegaskan apa yang pernah disampaikan Presiden RI Joko Widodo, yaitu kecepatan akan mengalahkan yang lambat.
Menurutnya, kecepatan sudah menjadi karakter internet yang mendorong kemajuan luar biasa di bidang pembangunan dan lainnya, termasuk pers sebagai pilar keempat demokrasi.
“Kecepatan internet harus dimanfaatkan,” ujarnya saat membuka seminar bertajuk ‘Transformasi Digital’ dalam rangka pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Lembaga Bantuan Hukum SMSI, serta Millennials Cyber Media (MCM) di Aula Kayuh Baimbai, Sabtu (3/9).
Pada kesempatan itu, walikota memaparkan materi berjudul; Ketahanan Digital dan Cara Melindungi Data Internet.
Kepada peserta seminar yang hadir dari berbagai kalangan pejabat sipil dan militer serta pelajar dan mahasiswa itu, Ibnu Sina mengingatkan pentingnya pemanfaatan kecepatan dan perlindungan data internet.
Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir mengatakan, orang-orang media jangan sampai bingung dengan kehadiran internet, yang mempunyai karakter kecepatan tinggi dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan.
Kehadiran internet membuat banyak pekerjaan menjadi sangat cepat, sehingga para wartawan harus memanfaatkan hal tersebut.
“Jangan abaikan internet yang secepat kilat. Internet sudah tersedia, kita masih menunda-nunda waktu bekerja seperti sebelum ada internet. Apa gunanya kecepatan internet kalau begitu,” ujarnya.
Menurutnya, begitu acara liputan selesai, wartawan harus sesegera mungkin mengirim berita.
“Jangan setelah selesai acara liputan pulang dulu, tiduran, dan malam hari baru beritanya ditulis. Kalau begitu apa bedanya sebelum ada internet. Bekerja di media siber tapi perilakunya masih seperti bekerja di media cetak. Wartawan perlu menyesuaikan,” katanya.
Ia mengungkapkan, persaingan wartawan media online di Jakarta dalam mengejar kecepatan, kalau ada liputan bersama mereka sudah menyiapkan rencananya. Ketika selesai, mereka beradu cepat mengirimkan berita dengan sesama wartawan.
“Ada di antara mereka yang menahan tidak mengirim berita dengan alasan mau cuci tangan ke toilet, padahal di dalam ruang toilet ia merapikan ketikannya, dan mengirim berita. Mengaku tidak kirim berita, tapi beritanya sudah dikutip google,” ucapnya.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Bidang Hukum SMSI Pusat Makali Kumar dan jajaran pengurus SMSI Kalsel, Millennials Cyber Media, serta Lembaga Bantuan Hukum SMSI yang dipimpin H Anang Fadillah. rls