Banjarmasin – Proyek revitalisasi Pasar Batuah yang digagas pemko melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagi), tampaknya tak akan memakai dana tugas pembantuan pemerintah (DTP) pusat.
Padahal, rencananya tahun ini Disperdagin Banjarmasin mendapatkan DTP senilai Rp 3,5 miliar, untuk merealisasikan program revitalisasi Pasar Batuah.
Namun, lantaran masih berpolemik dan sedang menjalani sidang gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin, proyek tersebut baru bisa dilakukan tahun depan.
Artinya, program revitalisasi Pasar Batuah bakal memakai dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Banjarmasin.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina mengakui hal tersebut. Ia menyebut pengusulan DTP sudah dipending.
“Jadi, rencananya pakai APBD Kota Banjarmasin dan revitalisasi Pasar Batuah dijalankan pada tahun 2023,” katanya saat ditemui di balai kota, Sabtu (3/9).
Menurutnya, lantaran persoalan revitalisasi Pasar Batuah masih berproses di PTUN Banjarmasin, maka tahun ini pihaknya fokus pada pengamanan aset. “Fokus ke situ dulu. Karena saat ini, sidang gugatannya masih berjalan,” ujarnya.
Seperti diketahui, revitalisasi Pasar Batuah semula direncanakan dimulai pada awal tahun 2022. Itu, seiring adanya surat tembusan dari kemendagri Nomor 6 tahun 2021, terkait dengan tugas pembantuan.
Kepala Disperdagin Banjarmasin, Ichrom Muftezar, sebelumnya menargetkan pelaksanaannya dimulai Maret atau April 2022.
Ia menilai, Pasar Batuah adalah pasar yang paling memerlukan bantuan. Karena saat ini, kondisinya paling tidak representatif sebagai pasar.
Adapun konsep pembangunan pasar ke depan, bentuknya bakal seperti hanggar pesawat, mengacu pada prototipe Kemendag RI.
“Pasar hanya dibangun satu lantai. Lalu dipetak-petak. Ada kios, ada bak kering, hamparan kering. Sedangkan bak basahnya diletakkan secara khusus,” jelasnya.
Saat ini, di Pasar Batuah itu setidaknya tercatat ada lebih dari 120 pedagang aktif. Baik pedagang yang menempati kios, lapak, dan lain sebagainya. Luas pasar yang bakal direvitalisasi, sekitar 1.500 meter persegi.
Namun, belakangan, revitalisasi Pasar Batuah mendapat pertentangan dari warga yang bermukim di kawasan pasar tersebut. Padahal, pemko menawarkan kepada warga menempati kawasan rumah susun sewa (Rusunawa). Lalu, membangunkan lapak sementara bagi pedagang.
Dari data yang ada, total warga yang menghuni kawasan pasar itu berjumlah 191 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 569 jiwa. Hingga kini, upaya warga menolak revitalisasi pasar itu masih berlangsung melalui gugatan di PTUN Banjarmasin. dwi
