Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Bansos Bukan Solusi Redam Lonjakan Inflasi

by matabanua
31 Agustus 2022
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Abra Talattov menilai, putusan pemerintah untuk memberikan batuan sosial (bansos) senilai Rp 24,17 triliun tidak akan mampu meredam gejolak inflasi. Adapun bantalan sosial tersebut bakal disalurkan di tengah isu harga BBM naik.

“Bansos ini dia tidak akan bisa meredam kenaikan tingkat inflasi, tetapi bansos ini bisa membantu mengurangi tekanan yang dihadapi kelompok masyarakat rentan,” ujar Abra Rabu.

Artikel Lainnya

BRI Terapkan Zero Tolerance to Fraud

BRI Terapkan Zero Tolerance to Fraud

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\3 Juli 2025\7\hal Ekonomi 03 Juli )\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Trio Motor Buka Layanan Home Service

2 Juli 2025
Load More

Namun demikian, ia sepakat bahwa kebijakan penyaluran bansos itu setidaknya bakal menaga daya konsumsi masyarakat ketika harga BBM subsidi semisal Pertalite dan Solar jadi naik.

“Karena kan ketika inflasi harga bahan pokok naik, harga barang-barang lain naik, mereka pasti pendapatannya tergerus. Oleh karena itu perlu ada bantuan sosial tadi, semata-mata untuk bisa menjaga agar tingkat kemiskinan tidak akan tergerus drastis,” ungkapnya.

“Tapi inflasi itu tidak terpengaruh. Bansos itu tidak akan mengurangi tingkat inflasi, hanya melindungi masyarakat supaya tidak terjun bebas ke jurang kemiskinan dan ketimpangan,” tegas Abra.

Menurut pandangannya, penebalan uang bansos bagi kelompok menengah bawah saat ini memang diperlukan, di samping melakukan realokasi anggaran untuk menambah subsidi BBM.

“Sehingga dengan adanya penebalan bantuan sosial dan masyarakat yang memang dianggap rentan terhadap dampak inflasi kenaikan harga BBM, daya belinya bisa dijaga, dilindungi,” kata dia.

Hal lain yang bisa dilakukan pemerintah, ia menyarankan untuk mengintegrasikan dan mengkonsolidasikan APBN untuk fokus di dalam belanja bantuan sosial.

“Supaya bisa mengurangi risiko meningkatnya tingkat kemiskinan, meningkatnya tingkat ketimpangan akibat dampak jangka pendek kenaikan harga BBM,” kata Abra.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengapresiasi upaya pemerintah yang bakal menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk berbagai kelompok masyarakat senilai Rp 600 ribu per keluarga penerima manfaat, dengan total anggaran Rp 24,17 triliun.

Menurut dia, itu sejalan dengan titah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyodorkan opsi penyelamatan rakyat melalui bantuan langsung tunai (BLT), sebelum menaikan harga BBM subsidi.

“Saya kira bansos akan diberikan sebelum kenaikan harga BBM untuk membantu rakyat miskin yang akan terkena imbas kenaikan harga BBM tadi,” kata Fahmy.

Hanya saja, Fahmy juga meminta pemerintah juga segera mendongkrak harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar sesudah menyalurkan bantuan sosial tersebut. lp6/mb06

 

Tags: APBNbansosFahmy RadhiPengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA