JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir meminta Shopee, Tokopedia, dan Gojek membantu pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara daring (online).
Menurut Erick, Shopee, Tokopedia, dan Gojek bisa memberikan pelatihan melalui program rumah BUMN. Sejauh ini, sejumlah perusahaan pelat merah telah membuat 624 rumah BUMN di beberapa daerah.
“Saya minta tolong Shopee, Gojek, sama-sama bekerja di rumah BUMN, training dari awal, jangan cuma online,” ucap Erick dalam Kick Off 30.000 UMKM BUMN Go Online, Senin (29/8).
Erick mengatakan sejumlah pihak perlu berkolaborasi untuk mengembangkan UMKM di dalam negeri. Pasalnya, UMKM juga berkontribusi mendorong perekonomian nasional sejauh ini.
“Jadi harus berkolaborasi, supaya mayoritas UMKM dapat membuka lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi,” terang Erick.
Selain itu, ia meminta seluruh pembiayaan kepada UMKM berasal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Sementara, BUMN non bank hanya mendampingi UMKM.
“Seluruh pembiayaan BUMN saya minta melalui Himbara, BUMN hanya mendampingi. Ini karena sudah ada ahlinya, supaya apa, ini menjadi perputaran yang semakin besar,” jelas Erick.
Ia menargetkan penyaluran kredit ke sektor UMKM sebesar Rp386 triliun pada 2022. Dari total tersebut, Erick menginginkan 92 persennya berasal dari bank BUMN.
Jika dihitung, berarti bank BUMN harus menyalurkan kredit minimal Rp355,12 triliun kepada UMKM tahun ini. “Kami di BUMN, pemerintah mendorong pembiayaan tahun ini dinaikkan sampai Rp386 triliun dan 92 persen pembiayaan ini dari bank-bank BUMN,” kata Erick.
Erick menyampaikan dunia saat ini sudah berubah dengan hadirnya disrupsi digital. Hal ini mengubah begitu banyak aspek kehidupan, mulai gaya hidup hingga sektor usaha. Erick menyebut sektor UMKM pun harus beradaptasi jika tak ingin tertinggal.
“Dalam menghadapi perubahan ini, kita arus bersama-sama saling membantu, kalau tidak nanti kita hanya penonton saja, apalagi di era digitalisasi,” lanjut Erick.
Erick mengatakan program UMKM BUMN Go Online merupakan bentuk keberpihakan BUMN terhadap UMKM. Sebagai kekuatan ekonomi Indonesia, lanjut Erick, BUMN harus selalu mendorong UMKM agar dapat naik kelas dengan meningkatkan kualitas, kemasan, hingga akses pasar.
“UMKM adalah pencipta lapangan pekerjaan, karena itu pemerintah mendorong pembiayaan tahun ini dinaikkan untuk UMKM sampai Rp 386 triliun dan 92 persen pembiayaan ini dari bank-bank BUMN,” ucapnya.
Erick meyakini kolaborasi BUMN dan UMKM dapat menjadi pulang punggung bagi ekonomi digital Indonesia ke depan. Lewat kolaborasi, ucap Erick, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai Rp 4.800 triliun pada 2030, yang mjadikan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Artinya pembiayaannya ada, pasarnya ada, produknya harus ada. Kalau produknya tidak ada jangan marah nanti kalau kita cuma jadi penonton,” kata Erick menambahkan. cnn/rep/mb06