
BANJARMASIN – Warga Tatah Bangkal Tengah, Kelurahan Gunung Makmur, Kabupaten Banjar yang berbatasan dengan Kota Banjarmasin, digegerkan dengan kemunculan buaya yang kerap menampakkan diri di kawasan perairan setempat.
Kemunculan buaya berukuran tiga hingga empat meter membuat warga merasa takut saat beraktivitas di sungai.
Rusli, warga setempat misalnya. Ia biasa mencari ikan dan udang galah di sungai itu. Beranjak dari rumah sekitar pukul 21.00 Wita, dan baru kembali pukul 01.00 dini hari.
Namun aktivitas itu tak bisa dilakukannya lagi, karena takut saat ingin turun ke sungai. Ia mengaku sempat melihat buaya itu memangsa ternak bebek milik adiknya.
“Bebek milik adik saya itu ada empat ekor. Tiga di antaranya sudah dimangsa. Tiap malam hilang satu ekor,” ungkapnya, Senin (29/8) siang.
Rusli mengaku lupa, kapan peristiwa terjadi. Tapi seingatnya, kemunculan buaya itu sudah berlangsung selama satu bulan.
Selain Rusli, banyak pula warga yang pernah melihat binatang melata tersebut. Alhasil, warga pun ketakutan menjalankan aktivitas di sungai.
“Rata-rata, warga sini bekerja sebagai petani dan pencari ikan. Maka ketika adanya buaya di sungai, kami jadi khawatir,” jelasnya.
Ia berharap buaya itu bisa segera ditangkap, agar warga bisa nyaman bekerja seperti biasa.
Sementara, kabar kemunculan buaya di kawasan Tatah Bangkal tersebut menjadi perhatian Tim Animal Rescue di BPBD Banjarmasin.
Wakil Ketua Tim Animal Rescue, Andy Putera, membenarkan bahwa jumlah buaya yang tampak itu lebih dari seekor.
“Dari informasi yang kami himpun, buayanya ada empat ekor. Dua di Sungai Tatah Bangkal Tengah, dan dua lainnya di muara sungai arah Aluh-aluh. Jenisnya, buaya muara,” ungkapnya, saat ditemui di kantor BPBD, Senin (29/8) siang.
Setelah mendapat informasi terkait kemunculan buaya itu, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel.
“Kami langsung berangkat, karena posisi kami paling dekat dengan lokasi. Lokasi penampakan buaya itu tembus ke Sungai Kelayan, tepatnya kawasan Gerilya,” jelasnya.
Dikatakan Andy, pada Sabtu (27/8) malam personel gabungan termasuk UPT Damkar Gambut dengan jumlah 14 orang, didampingi kepala desa setempat meninjau langsung ke lokasi.
Lantaran sungainya cukup panjang dan lebar, personel dibagi beberapa tim. Dilanjutkan dengan menyisir kawasan sungai, sejak pukul 20.00 hingga 24.00 Wita.
Salah satu tim, yakni tim dua, sempat melihat penampakan seekor buaya. Sayang, ketika hendak didekati untuk memasang perangkap, ada perahu mesin yang melintas.
Buaya itu pun lantas kembali menyelam. Dan sesudah itu, buaya tidak muncul-muncul lagi. Selanjutnya, tim pun membubarkan diri.
Andy mengimbau, warga di sekitar sungai tempat penampakan buaya, agar berhati-hati ketika menjalankan aktivitasnya.
“Kalau toh memang melihat buaya, lebih baik menghindar saja. Jangan jadikan tontonan. Karena kebanyakan, biasanya justru dijadikan tontonan,” pungkasnya. dwi