
JAKARTA – Isu kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak di Indonesia sedang hangat dibicarakan. Situasi global yang dinilai semakin ekstrim sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang belum juga usai menyebabkan harga berbagai komoditas melambung tinggi, salah satunya harga minyak.
Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) juga menghimbau kepada para anggotanya untuk menaikkan harga operasional hingga 10 persen, sebagai salah satu antisipasi atasisu kenaikan harga BBM.
Menanggapi isu kenaikan harga BBM dan perubahan ongkos kirim dari Asperindo, Chief Executive Officer (CEO) SiCepat Ekspres, The Kim Hai, menegaskan bahwa saat ini pihaknya belum berencana untuk menaikkan ongkos kirim untuk pengiriman paket.
“Keputusan ini didukung dengan inovasi SiCepat yang telah melakukan langkah efisiensi oprasional melalui pengalihan kendaraan operasional motor bensin menjadi motor listrik secara bertahap,” ungkapnya, dikutip Kamis.
Dari sisi operational cost, pemanfaatan EV ini telahmembuat SiCepat mengalami penghematan bahan bakar hingga lebih dari Rp 9 miliar.
Dari data terebut, diproyeksikan hingga akhir tahun 2022, operasional SiCepat dapat menghemat BBM dan biaya maintenance motor lebih dari Rp 71 miliar.
Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalisir potensi dampak operasional dari wacana kenaikan harga BBM.
Untuk memudahkan kurir SiCepat, yaitu SiGesit, dalam melakukan pengiriman paket menggunakan EV, SiCepat dalam kerja samanya dengan Volta juga menyediakan infrastrukturSistem Ganti Baterai (SGB) di 181 titik yang tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Bali.
Inisiatif ini sekaligus merupakan upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik yangterintegrasi.Dalam satu kali pengisian baterai, motor listrik Volta mampu menempuh jarak hingga 60 km.
Lalu untuk mengisi ulang daya baterai, SiGesit hanya perlu menukarkan baterai yang sudahhabis dengan baterai baru di mesin SGB. Terleih, SiCepat menyediakan mesin SGB yang jugaberlokasi di gerai.
Sehingga, kurir dapat dengan mudah mengakses SGB untuk penukaranbaterai.Willty Awan, Direktur PT Volta Indonesia Semesta, memaparkan bahwa proyeksi EV terhadapbisnis logistik dapat menjadi solusi di tengah wacana kenaikan harga BBM bersubsidi.
“SiCepat telah melakukan inovasi yang strategis dan terbukti bahwa produk EV kami dapat menjawabkebutuhan operasional SiCepat. Motor listrik Volta 401 dapat mengangkut beban hingga 200 kgdan minim biaya maintenance, terutama baterai, karena menggunakan Sistem Ganti Baterai” papar Willty. cnn/mb06