JAKARTA – Himpunan ank Milik Negara (Himbara) semakin aktif mendorong penyaluran kredit UMKM. Hal ini seiring pertumbuhan bisnis segmen ritel, segmen kecil dan menengah, payroll loan, dan kredit konsumsi.
Anggota Himbara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 64,9 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 12,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 57,7 triliun.
SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K Triprakoso mengatakan pertumbuhan kredit UMKM sebagian besar penyaluran kreditnya berada di Jawa, serta didominasi oleh sektor horeka dan sektor pertanian dan kehutanan.
“Bank Mandiri berupaya meningkatkan penyaluran ke seluruh wilayah dan sektor industri dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian,” ujarnya.
Menurutnya perseroan berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan UMK dengan tetap menjaga kualitas kredit. Perseroan mempersiapkan strategi bisnis yang berfokus pada sektor produktif unggulan masing-masing wilayah.
“Juga sinergi dari seluruh segmen bisnis melalui peningkatan dan optimalisasi value chain melalui koordinasi kuat seluruh jaringan, serta kerjasama strategis dengan fintech maupun e-commerce. Ke depan kami optimis penyaluran kredit UMKM memiliki prospek yang masih cukup besar,” ucapnya.
Sementara itu, anggota Himbara lainnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan segmen UMKM berkorelasi positif dengan pemulihan ekonomi nasional. Tercatat kredit UMKM tumbuh 10,2 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari Rp 91,0 triliun menjadi Rp 100,2 triliun pada semester I 2022.
Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan sektor perdagangan dan sektor pertanian menjadi sektor yang mendominasi penyaluran kredit pada semester I 2022. Adanya jumlah penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 17,1 triliun pada emester I 2022.
“Ke depannya, kami percaya penanganan pandemi serta adaptasi masyarakat akan semakin baik. Tentunya hal ini pun akan berkorelasi positif pada prospek segmen UMKM pada paruh kedua 2022,” ucapnya.
Menurutnya sektor perdagangan dan sektor pertanian masih akan menjadi motor utama pendorong pertumbuhan kredit. Perseroan juga berharap sektor industri pengolahan dan jasa sosial mulai menunjukkan geliat yang lebih baik sehingga memperkuat tren akselerasi kinerja ini. rep/mb06