Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengancam akan mencopot penjabat (Pj) kepala daerah yang banyak membelanjakan anggaran untuk membeli produk asing.
Tito mengatakan pemerintah daerah harus memprioritaskan penggunaan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD) untuk belanja produk lokal.
“Saya bilang kalau seandainya ndak masuk, kita evaluasi. Dari 40 persen [belanja daerah untuk beli produk lokal] enggak tercapai, saya evaluasi, maksudnya ganti, tapi izin Presiden,” kata Tito di Jakarta International Expo, Rabu (24/8), yang dikutip cnnindonesia.com.
. Tito juga mendesak kepala daerah definitif memprioritaskan produk lokal dalam belanja daerah. Dia berkata akan memaksa semua kepala daerah untuk menaati arahan Presiden Joko Widodo itu.
Dia tak segan untuk menegur kepala daerah yang tak menjalankan arahan itu. Bahkan, Tito berencana mengumumkan nama-nama kepala daerah yang tak mendukung produk dalam negeri.
“Pemerintah daerah yang realisasi belanja produk lokalnya rendah, kami akan surati. Bila perlu, nanti kita akan ekspos agar masyarakat melihat kepala daerah mana yang bekerja mana yang tidak,” ucap Tito.
Dia mengingatkan belanja produk lokal penting untuk memutar perekonomian di masyarakat. Tindakan itu, kata Tito, juga dapat mengurangi dampak inflasi.
“Inflasi enggak perlu jadi momok kalau sebagian besar produk yang dipakai rakyat ada di dalam negeri, diproduksi dalam negeri, digunakan masyarakat kita,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mencanangkan gerakan belanja produk lokal. Dia memerintahkan semua instansi pemerintah untuk mengalokasikan setidaknya 40 persen dari belanja untuk membeli produk lokal.
Jokowi memberi tenggat waktu hingga September 2022. Ia akan mengevaluasi pencapaian setiap kepala daerah.
“Tak paparin semuanya nanti mana yang memiliki komitmen bangsa dan negara untuk beli produk dalam negeri dan mana yang suka beli produk asing,” ungkap Jokowi pada acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Jakarta Convention Center, Selasa (24/5).web
