
BANJARMASIN – Sebuah kapal kayu pengangkut barang Berkah Jaya 88 tenggelam di perairan Sungai Barito. Dilaporkan, ada empat anak buah kapal (ABK) yang hilang.
Hingga kini, baru satu awak kapal ditemukan selamat terdampar di pesisir Pantai Sungai Bakau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin Al Amrad mengungkapkan, informasi itu didapatnya dari TNI AL.
“Informasi tenggelamnya Kapal Berkah Jaya 88 disampaikan anggota Pos TNI AL Kuala Pembuang. Mereka menemukan korban selamat bernama Bambang, di pesisir Pantai Sungai Bakau, Kalteng. Kemudian, kami menggali informasi itu dengan menerjunkan tim SAR,” ujarnya, Rabu (24/8).
Bambang (51), warga Desa Dusun Ampeldento, Jawa Timur, saat ini dirawat di salah satu rumah warga di sekitar Pantai Sungai Bakau.
Menurut informasi korban, Kapal Berkah Jaya 88 itu berangkat dari Kapuas menuju Banjarmasin untuk mengantarkan barang pada Selasa (17/8). Namun, naas kapal dihantam gelombang besar pada Rabu (18/8) dini hari, hingga akhirnya tenggelam.
Begitu kapal tenggelam, lima ABK terjun ke laut menggunakan jaket penyelamat. Mereka terapung selama lima hari di laut.
Beruntung saat itu Bambang berenang mengejar kapal yang berlayar meski tidak terkejar, hingga ia ditemukan terdampar di pesisir Pantai Sungai Bakau pada Selasa (23/8).
Basarnas Banjarmasin langsung berkoordinasi dengan Kantor Basarnas Palangka Raya untuk pencarian korban.
Kepala Sub Seksi Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan mengungkapkan, dalam operasi SAR ini dikirim tiga unit search and rescue (SRU) yang terdiri atas dua SRU air, serta satu SRU darat dari Basarnas Banjarmasin dan Palangka Raya.
“Kami melakukan pencarian di wilayah Kalsel, dan lokasi korban ditemukan di wilayah Kalteng. Ada kendala di lapangan, karena arah angin dan arus membuat area pencarian diperluas memasuki wilayah Kalteng,” ujarnya.
Dari data sementara, masih ada empat ABK yang belum ditemukan dan dalam tahap pencarian.
Keempat ABK itu yakni Agustiar (46), nahkoda kapal bernama Saleh (55), Taufik Leunufna (48), dan Roy Marten Roni Riwo (42).
“Besar harapan kami para korban ini bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Ini mengingat ada satu korban yang terombang ambing gelombang laut selama lima hari, dan ditemukan dalam keadaan selamat,” pungkas Al Amrad. jjr