RANTAU,- Ikut berkontribusi dalam mewujudkan kota layak anak, Dinas Perhubungan Kabupaten Tapin pasang 3 (tiga) rambu zona selamat sekolah (ZoSS). Demikian apa yang di ungkapkan M Noor MAP kepada dinas perhubungan kabupaten Tapin kepada awak media, diruang kerjanya baru – baru tadi.
Seperti yang diutarakan M Noor, menjadi indikator penilaian kota layak anak (KLA), Dinas Perhubungan bangun tiga rambu ZoSS di tiga sekolah di Tapin. Yang pertama di depan SDN Bungur, SDIT Terpadu dan SDN Bitahan 1.
Untuk diketahui zona selamat sekolah (ZoSS) adalah suatu kawasan disekitar sekolah yang perlu dikendalikan lalu lintas kendaraannya, baik menyangkut kecepatan, parkir, menyalip, pejalan kaki yang menyebrang. Dimana pengendalian perlu karena banyaknya anak yang sekolah. Karena itu ZoSS adalah managemen dan rekayasa lalulintas, berupa kegiatan pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan bagi pejalan kaki pada kawasan sekolah.
Karena anggaran pemasangan ZoSS sangat besar berkisar dari Rp.200 juta sampai Rp.300 juta, dimana kita tidak mempunyai anggaran sebesar itu.
“Alhamdulillah, karena kita mempunyai hubungan baik dengan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) wilayah Kalsel, kita diberi 3 rambu zona selamat sekolah (ZoSS),” ungkap M Noor.
Dikatakan M Noor, pemberian dari BPTD ini tentu dapat mendukung mewujudkan kota layak anak dimana Dinas Perhubungan mendukung dalam keselamatan anak.
“Karena itu kedepan, indikator – indikator penilaian KLA harus terus kita tingkatkan, dan mudah – mudahan tahun depan kita bisa mendapatkan predikat utama,” ujarnya.
Ia menambahkan, tidak hanya memasang 3 rambu ZoSS, dinas perhubungan juga telah memasang rambu di larang Stop di depan Makodim 1010 Tapin.”Untuk rambu larangan Stop, artinya area tersebut tidak boleh di jadikan tempat parkir mobil,” kata M Noor.
Ia mengatakan, kenapa rambu dilarang Stop kita berikan di depan Kodim, karena merupakan kawasan militer. Sehingga ada 6 rambu yang kita pasang menuju Makodim 1010 Tapin, selain dilarang Stop, ada rambu 15 KM lagi Makodim serta ada 2 traffick coneuntuk pembatas jalan.
Seperti yang diutarakan M Noor, jalan di depan Kodim 1010 merupakan jalan nasional, yang pengadaan rambunya seharusnya dari pihak jalan nasional. Namun kita di tahun 2022 ada pengadaan rambu yang sifatnya fleksibel dan darurat.
Sama seperti ruas jalan Margasari, sebenarnya jalan milik milik provinsi sehingga sebenarnya pengadaan dari pihak jalan provinsi, namun karena sifatnya untuk keselamatan maka pengadaan kita sifatnya untuk membantu.
“Jadi titik – titik rawan di Tapin kita pasang rambu peringatan yang sifatnya untuk meminimalisir angka kecelakaan,” ujarnya lagi.{[her/mb03]}
