BANJARMASIN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin kini mewaspadai penyakit cacar monyet atau monkeypox, menyusul adanya temuan kasus pertama di Indonesia beberapa waktu yang lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengakui kabar tersebut memang menjadi atensi tersendiri bagi pihaknya.
“Ya benar, memang ini jadi perhatian bagi kita di Dinkes,” ucapnya saat dihubungi awak media, Senin (22/8).
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI beberapa waktu lalu mengumumkan, orang pertama yang dinyatakan positif terinfeksi cacar monyet adalah warga dari DKI Jakarta.
Pasien pertama ini adalah laki-laki berusia 27 tahun yang baru saja pulang dari kunjungannya di luar negeri. Saat ini pasien yang bersangkutan tengah menjalani perawatan.
Karena itulah, Ramadhan menegaskan bahwa pihaknya pasti akan mewaspadai risiko penularan cacar monyet pada manusia.
Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Sejak diterimanya Surat Edaran (SE) Kemenkes pada 29 Juli lalu, Ramadhan mengaku pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh kepala puskesmas, sebagai bentuk antisipasi mitigasi risiko dan pencegahan dini mengenai penyakit tersebut.
“Insyaallah malam ini kita juga akan lakukan sosialisasi lagi bersama pada kepala puskesmas, terkait penemuan pasien monkeypox ini melalui video Conference,” jelasnya.
Ia berjanji akan langsung menindaklanjuti jika terdapat laporan atau keluhan warga, yang gejalanya mengarah ke cacar monyet.
“Kita akan menindaklanjutinya sebagai antisipasi apabila ada menemukan indikasi yang dicurigai mengrah ke penyakit monkeypox,” tandasnya.
Ia menjelaskan, usia rentan tertular monkeypox adalah 16 tahun ke bawah. Sehingga diharapkan masyarakat tetap melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan tetap waspada.
“Kita juga mengaktifkan laporan mingguan untuk penyakit berpotensi wabah,” pungkasnya.
Sekadar informasi, gejala cacar monyet biasanya kerap terjadi pada tubuh bagian atas. Gejala ruam pada pasien cacar monyet kerap diikuti, demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kedinginan dan kelelahan.
Berbeda dengan cacar air yang dimulai munculnya bintik merah dari bagian wajah dan berakhir menyebar ke nyaris seluruh bagian tubuh.
Dikutip dari laman Alodokter.com, virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.
Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Cacar monyet menyebar antar manusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama. dwi