
SOLO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Pondok Pesantren Al-Mu’min, Ngruki, Sukoharjo, Rabu (17/8).
Pada kesempatan tersebut, salah satu pendiri Ponpes Al-Mu’min, Abu Bakar Ba’asyir turut mengikuti upacara penggunaan bendera merah putih dengan khidmat.
Mengutip cnnindonesia.com, Abu Bakar Ba’asyir hadir sesaat sebelum upacara dimulai. Mantan terpidana kasus terorisme ini, duduk di samping Muhadjir di tenda yang disiapkan untuk tamu kehormatan.
Ba’asyir mengikuti upacara sambil duduk karena usianya yang sudah lanjut. Meski demikian ia menyimak dengan khusuk hingga upacara selesai.
“Bapak Menko PMK menjadi inspektur upacara peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Pesantren Al Mukmin Ngruki,” kata Sekretaris Kemenko PMK YB Satya Sananugraha melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/8).
Satya menjelaskan, peserta upacara yang hadir di tempat itu sebanyak 1.300 orang. Mereka dari santri pesantren Al Mukmin Ngruki tingkat SD, SMP dan SMA.
Satya Sananugraha menjelaskan, persiapan telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki sejak Minggu (14/8), mulai dari pelatihan para personel, hingga persiapan lokasi.
Terpisah, sebanyak 100 orang mantan narapidana teroris (napiter) melaksanakan upacara HUT ke-77 RI di Pondok Pesantren (Ponpes) Hamalatul Quran, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (17/8).
Tak hanya menjadi peserta, para mantan napiter ini juga menjadi petugas upacara. Di antaranya Anton Hilman bertugas sebagai pemimpin upacara, kemudian Anton, Gilang Ramaddan, serta Aji Firdaus selaku petugas pengibar bendera.
Kemudian bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kasubdit Sodial Idensos Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Kurnia Wijaya.
Kepala Densus 88 Anti Teror Polri, Irjen Marthinus Hukom menyampaikan, pihaknya terus berupaya untuk memutus mata rantai dari radikalisasi dengan para teroris.
“Ketika mereka pulang, kita harus kembalikan ke masyarakat. Jangan kembali ke teman-teman (teroris) mereka, jangan sampai terulang lagi kejahatan yang sama,” tuturnya dalam keterangan tertulis.
Sementara, Direktur Idensos Densus 88 Anti Teror Polri, Brigjen Arif Makhfudiharto menyebut momen kebersamaan para napiter dan masyarakat ini dilakukan untuk merekatkan silaturahmi.
Selain itu, juga bertujuan untuk menjauhkan para napiter dari paham radikalisme yang ingin merusak kedaulatan negara tercinta Indonesia. web