
BANJARMASIN – Aliran sungai di Kota Banjarmasin mulai dicemari oleh berbagai limbah, salah satunya tumpahan cairan oli bekas dari kapal ataupun perusahaan.
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Khuzaimi membenarkan tumpahan oli tersebut sudah sampai ke aliran sungai di kota ini.
Ia menceritakan, awalnya pada Kamis (11/8) pagi, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya pencemaran oli tersebut.
“Kita langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan, dan ternyata benar. Kita sudah dapat luasan sungai yang tercemar dan menemukan titik asal limbah ini,” ucapnya, tanpa merinci berapa luas dan sungai mana saja yang tercemar limbah oli bekas tersebut, Jumat (12/8) sore.
Yang pasti, lanjut dia, aliran Sungai Awang di kawasan Sungai Andai memang sudah tercenar limbah oli.
Lantaran titik awal cemaran oli ini terjadi di kawasan sungai yang masuk wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola), ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak pemkab melalui DLH setempat.
“Kami komplain dan meminta mereka segera mengatasi kondisi ini. Karena selain titik awal cemaran, lokasi pelaku usahanya juga berada di wilayah Batola,” katanya.
Terkait langkah apa yang akan DLH Banjarmasin lakukan untuk menangani cemaran tersebut, pihaknya meminta kepada perusahaan terkait segera menyelesaikan pembersihan ini.
“Mereka (pihak perusahaan) harus bertanggung jawab untuk segera membersihkan. Yang pasti kami komplain akibat kejadian ini,” tegasnya.
Cemaran oli ini, ternyata mengganggu aktivitas warga yang tinggal di bantaran sungai, seperti diungkapkan Mani.
Warga Kompleks Kesehatan RT 08, Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara itu, mengeluhkan kondisi Sungai Awang yang tercemar limbah oli tersebut.
Ia mengaku aroma oli yang mencemari Sungai Awang sangat mengganggu aktivitas kesehariannya, yang biasanya menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci. Demikian juga warga yang bermukim di sepanjang Sungai Awang.
Pria berusia 45 tahun itu mengetahui adanya limbah oli di sungai tersebut sejak subuh Kamis (11/8).
“Setelah salat subuh saya mau mandi. Saya terkejut, ternyata sungai sudah tercemar oli,” ujar Mani kepada wartawan.
Ia awalnya menduga ada orang sengaja membuang oli di sungai. Namun, setelah itu Mani mendapatkan informasi bahwa ada sebuah kapal yang karam. dwi