
BANJARMASIN – Kasus hilangnya dana nasabah Bank Kalsel mulai menemui titik terang. Tim penyidik Ditreskrimsus Polda Kalsel terus melakukan penyelidikan, guna mengungkap kasus yang sempat menggegerkan nasabah bank plat merah milik daerah tersebut.
Saat ini, tim penyidik ditreskrimsus polda sudah memeriksa empat nasabah dan dua tim IT (information and tecnology) dari Bank Kalsel. Rinciannya, tiga nasabah dan dua tim IT dari Kalsel, serta satu nasabah yang ada di luar Kalsel.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa’i mengatakan, kasus skimming ini saling berkaitan dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) wilayah luar, dan semuanya masih dalam tahap lidik.
“Hasil lidik nantinya akan kita gelar, mudah-mudahan dari gelar perkara ada titik terang nanti kita simpulkan untuk menentukan siapa tersangkanya,” katanya, Rabu (10/8) seperti dikutip jejakrekam.com.
Menurut Rifa’i, kejahatan skimming ini ada indikasi keterkaitan dengan kasus serupa di Bank Daerah di luar Kalsel. “Karena memang ada ditemukan bukti tertulis,” paparnya.
Sebelumnya tim penyidik juga sudah menemukan alat bukti di ATM Bank Kalsel yang berada di SMKN 5 Banjarmasin. Alat yang diduga skimming itu terpasang pada kabel jaringan internet, yang posisinya terpasang pada kabel LAN.
Seperti diberitakan, kejadian dugaan skimming ini diketahui setelah sejumlah nasabah melapor ke kantor Bank Kalsel, karena saldo di tabungan mereka berkurang. Tim internal Bank Kalsel pun selanjutnya melakukan verifikasi dan membenarkan terjadi skimming pada 94 nasabahnya.
Tak menunggu lama, Bank Kalsel kemudian mengganti dana nasabah tersebut. Atas kejadian ini, mengakibatkan Bank Kalsel mengalami kerugian mencapai Rp 1,9 miliar. jjr