
KOMISI III dan Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin memantau langsung kondisi fisik SDN Antasan Besar 7 di Jalan Meratus, Banjarmasin Tengah, Kamis (11/8).
Pemantauan ini dilakukan terkait fisik bangunan sekolah tersebut yang rusak parah, serta keluhan bau limbah di sekitar sekolah yang diduga dari limpasan septic tank sebuah hotel di sampingnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Hilyah Aulia, mengaku sangat tak nyaman berada di sana, karena bau limbah yang tercium sangat tajam. Ia pun turut prihatin dengan kondisi anak-anak di sana, karena diyakinnya konsentrasi belajar dan mengajar pastinya terganggu.
“Sangat memprihatinkan, bau menyengat seperti ini setiap hari sangatlah mengganggu konsentrasi belajar anak -anak,” ujar Hilyah.
Menurutnya, DLH harus secepatnya mengatasi keluhan anak-anak sekolah ini. Bahkan, dia meminta sesegeranya mencari jalur pembuangan limbah cair, serta meminta pihak hotel untuk memindahkan septic tank yang berada di dekat sekolah tersebut.
“Masalahnya dari air limbah tak mengalir dan mengendap di bawah kolong sekolah. Kami meminta septic tanknya juga dipindah dan ditutup,” jelasnya.
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Saut Nathan Samosir menyoroti satu buah ruangan kelas yang rusak, sehingga terlihat seperti gudang. Lantai di ruangan juga bolong dan plafonnya rusak, sehingga tak bisa digunakan untuk ruang belajar.
“Kami meminta pihak Disdik untuk membantu memperbaiki ruang belajar ini, sehingga anak-anak tak berdesak-desakan lagi belajar,” katanya
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, perbaikan SDN Antasan Besar 7 sudah dimasukkan dalam prioritas, yang dialokasikan melalui APBD 2023.
“Pada anggaran 2023 nanti, rencananya enam kelas direhabilitasi, termasuk juga ruang guru untuk SDN Antasan Besar 7,” jelasnya.
Sementara, Kepala SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin Widarini Febrianingrum menjelaskan, bau tak sedap itu sudah tercium sejak tahun 2018 lalu.
“Berasal dari limbah atau sampah, kami tidak tahu. Tapi baunya cukup mengganggu konsentrasi anak-anak ketika belajar,” ucapnya.
Bahkan, katanya, jika angin berembus kencang, membuat bau tak sedap itu kian menyengat hingga masuk ke ruang belajar sekolah. Anak-anak terpaksa keluar kelas sebentar. Tapi, kalau anginnya reda, aman-aman saja.
Febrianingrum mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi itu kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin dan Perumda PALD Banjarmasin. Bahkan pihaknya juga melaporkan kepada manajemen hotel yang berdiri tepat di belakang gedung SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin.
“Kami tidak ingin berspekulasi macam-macam. Makanya kami undang saja sekalian. Agar kami bisa mengetahui darimana sumber bau itu berasal. Dan, yang paling penting ada solusinya,” tutupnya. via