Senin, Mei 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pengusaha Terigu Klaim Impor Gandum Masih Lancar

by matabanua
10 Agustus 2022
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) mengklaim tak mengalami kesulitan dalam mengimpor gandum hingga saat ini.

Ketua Umum Aptindo Franky Welirang mengatakan pengusaha tak mendengar ada negara yang melarang ekspor gandum. Dengan demikian, pembelian gandum masih lancar sampai detik ini.

Artikel Lainnya

D:\2025\Mei 2025\19 Mei 2025\7\7\FOTO ADV BANK KALSEL.jpg

Bank Kalsel Buktikan Lima Tahun Tembus Hingga TOP 2 Nasional

18 Mei 2025
D:\2025\Mei 2025\19 Mei 2025\7\7\foto Berita HL.jpg

Ancaman PHK Massal di Pungutan Ekspor CPO Naik

18 Mei 2025
Load More

“Larangan ekspor sembilan negara kami tidak dengar dalam perdagangan sehari-hari, kami hanya dengar dari berita. Sampai hari ini tidak ada anggota saya yang mengalami masalah pembelian gandum, semua lancar,” ungkap Franky.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan terdapat sembilan negara yang melarang ekspor gandum pada tahun ini.

Beberapa negara yang dimaksud adalah Serbia, Aljazair, Kazakhstan, Kosovo, India, Afghanistan, dan Ukraina.

Ia mengatakan Kazakhstan melarang ekspor gandum sampai 30 September 2022. Sementara, Serbia, Afghanistan, Ukraina, India, Aljazair, dan Kosovo memberlakukan kebijakan serupa hingga 31 Desember 2022.

“Dengan begitu (Indonesia) harus mengembangkan tanaman pengganti dari gandum,” ungkap Airlangga.

Salah satu tanaman pengganti gandum adalah sorgum. Airlangga mengatakan total luas tanam sorgum baru 4.355 hektar per Juni 2022.

Lahan itu tersebar di enam provinsi dengan total produksi 15.243 ton atau tingkat produktivitas 3,63 ton per hektar.

Pemerintah menargetkan luas tanam sorgum mencapai 15 ribu hektar tahun ini. Dengan kata lain, masih kurang sekitar 10 ribu hektar lagi untuk mencapai target. “Sasaran tanam (sorgum) pada 2022 adalah 15 ribu hektar dan tentu ada pengembangan 100 ribu hektare,” ujar Airlangga.

Sementara, pemerintah akan menyiapkan lahan tanam sorgum seluas 115 ribu hektar pada 2023 dan 154 ribu hektar pada 2024. Nantinya, penanaman sorgum akan diprioritaskan di Nusa Tenggara Timur (NTT). “Pak presiden (Jokowi) minta diprioritaskan daerah NTT Kabupaten Waingapu yang sudah dilihat oleh pak presiden,” kata Airlangga.

Ia mengatakan harga sorgum sekitar Rp3.500 saat ini. Rata-rata produksinya sebesar 4 ton per hektar.

Namun, ia mengakui pasar sorgum masih sempit di dalam negeri. Maka dari itu, pengembangan sorgum akan diintegrasikan dengan peternakan sapi. “Dari batang pohon sorgum bisa juga untuk selain pakan ternak, bisa juga untuk bio etanol,” tutup Airlangga. cnn/mb06

 

 

Tags: Airlangga HartartoAptindoFranky WelirangGandumKetua Umum AptindoMenteri Koordinator Bidang Perekonomian
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA