
Jakarta – Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui banyak generasi muda pintar yang diambil oleh negara lain karena tak dikelola dengan baik di Indonesia.
Moeldoko menyebut selama ini pun banyak yang cuma marah-marah ketika mereka diambil oleh negara lain.
“Kita selama ini hanya marah-marah anak-anak hebat diambil negara lain, tapi kita enggak bisa mengelolanya dengan baik,” kata Moeldoko dalam Peluncuran Hasil Survei Optimisme Generasi Muda Indonesia 2022 yang disiarkan di kanal YouTube Survei Kedaikopi, Rabu (10/8), yang dikutip cnnindonesia.com.
Guna mengatasi itu, Moeldoko mengatakan pemerintah telah mengeluarkan program Manajemen Talenta Nasional.
Salah satunya dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional.
Moeldoko mengatakan program ini akan mengelola database anak-anak Indonesia yang memiliki keunggulan. Dengan begitu, negara akan hadir untuk mengelola talenta tersebut.
Grand Design Manajemen Talenta Nasional dalam Keppres itu disusun untuk periode Tahun 2022-2045 dan terdiri atas tiga bidang, yaitu riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga.
“Sehingga anak-anak yang hebat-hebat ini tak diambil oleh negara lain. Karenanya manajemen talenta nasional ini mempersiapkan anak-anak itu menuju pada masanya nanti,” kata dia.
Moeldoko juga bercerita sebanyak 50 persen pegawai KSP kini diisi oleh anak-anak muda yang prestatif. Sebagian besar lulusan dari kampus di luar negeri yang memiliki kecerdasan. Ia mengatakan anak-anak muda itu diberikan pemahaman dalam mengelola negara di KSP.
“Ini anak-anak kita kembangkan talentanya. Di satu sisi memahami pemerintahan, saya beri keleluasaan kerja di swasta silakan, mau kuliah lagi silakan,” kata dia.web