Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Tanpa Disadari, Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Kanker

by matabanua
9 Agustus 2022
in Mozaik
0
D:\Data\Agustus 2022\1008\11\11\tanpa.jpg
Ilustrasi (Foto:mb/web)

Di Amerika Serikat (AS), kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit jantung di posisi satu. Kebanyakan kanker tidak bisa dihindari.

“Gen memang penting, tetapi diet dan gaya hidup bahkan lebih penting dalam banyak kasus,” kata profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard TH Chan School of Public Health, dr Ed Giovannucci, dikutip dari laman Eat This Not That, Jumat (5/8/2022) waktu setempat.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\masak.jpg

Masak Sambal Bikin Bersin, Ini Trik Jitu Mengatasinya

1 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\5 manfaat.jpg

5 Manfaat Tidur Siang Pendek Menurut Riset Kesehatan

1 Juli 2025
Load More

Meski begitu, Anda dapat menurunkan risiko kanker dan tidak ada kata terlambat untuk mulai mengambil manfaat dari perubahan gaya hidup. Berikut adalah lima kebiasaan populer yang terbukti meningkatkan risiko kanker:

1. Tanning, baik di dalam maupun luar ruangan

Tanning adalah proses membuat warna kulit menjadi lebih gelap. Penelitian demi penelitian menunjukkan, menggunakan kursi berjemur dikaitkan dengan risiko kanker kulit yang lebih tinggi. “Jawaban singkatnya adalah ya, tanning bed sama. Tidak ada tanning yang aman,” kata dokter kulit Jennifer Lucas.

Dia mengatakan, ada banyak alasan untuk menghindari tanning bed atau indoor. Kelompok usia perempuan yang lebih muda memiliki peningkatan risiko melanoma.

Sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang menghubungkannya, tapi kemungkinan besar adalah bahwa wanita yang lebih muda adalah orang-orang sering melakukan tanning bed.

Cara teraman untuk berjemur adalah melalui tanning tanpa sinar matahari. Dia merekomendasikan semprotan, losion, atau krim yang dibeli di toko atau dilakukan secara profesional untuk mendapatkan cahaya sehat Anda.

2. Minum akohol

Para ahli sekarang memperingatkan bahwa tidak ada jumlah alkohol yang dianggap “aman” untuk diminum. “Satu dari tiga orang Amerika mengakui alkohol sebagai penyebab kanker,” kata peneliti di Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (badan khusus kanker dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO).

3. Berjam-jam menonton TV

Jika Anda menghabiskan berjam-jam duduk di tempat kerja, kemudian menonton televisi berjam-jam di waktu senggang, Anda menempatkan diri pada risiko kondisi kesehatan yang serius. “Duduk lama meningkatkan risiko kanker kolorektal, ovarium, dan endometrium,” kata profesor di Departemen Ilmu Perilaku di MD Anderson, Karen Basen-Engquist.

Dia menyarankan, setidaknya satu jam sekali, bangun dan bergerak. Berdirilah saat Anda sedang menelepon atau berjalan-jalan di sekitar rumah selama jeda iklan TV. “Beberapa menit aktivitas ringan sepanjang hari dapat menambah dan membantu menurunkan risiko kanker Anda,” kata dia.

4. Merokok

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), merokok adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah di AS. “50 persen perokok meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan merokok, dan harapan hidup satu dari empat perokok berkurang sebanyak 15-20 tahun,” kata ahli geriatri di Chicago, Edward D Gometz.

Dia menyebut, sebelum munculnya penggunaan tembakau yang meluas dalam Perang Dunia II, kanker paru-paru jarang terjadi. Namun sekarang, diperkirakan lebih dari 85 persen dari semua kanker paru-paru terkait dengan tembakau.

5. Diet tidak sehat

Penelitian menunjukkan, diet tinggi junk food olahan sangat berkorelasi dengan risiko kanker yang lebih tinggi. “Temuan penelitian kami menunjukkan bahwa di antara perkiraan 80.110 kasus kanker baru yang disebabkan oleh pola makan yang buruk pada 2015, sekitar 16 persen disebabkan oleh asosiasi yang dimediasi oleh obesitas,” kata peneliti kanker dan nutrisi di Friedman School of Nutrition Sains di Tufts University.

Dia mengatakan, konsumsi tinggi minuman manis meningkatkan risiko obesitas, dan obesitas meningkatkan risiko 13 jenis kanker. “Kami memperkirakan lebih dari 3.000 kasus kanker baru pada 2015 disebabkan oleh konsumsi minuman manis yang tinggi. Tentu saja, kasus kanker baru yang disebabkan oleh efek karsinogenik langsung dari makanan tertentu yang masih merupakan mayoritas (84 persen) dari beban kanker terkait diet di AS. Ini termasuk konsumsi rendah biji-bijian, buah-buahan, sayuran, produk susu, dan konsumsi tinggi makanan merah. dan daging olahan,” jelasnya. rep/ron

 

 

Tags: Diet tidak sehatkankerMerokokMinum akohol
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA