JAKARTA – Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Ellen Hidayat mengungkapkan, jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan dalam satu minggu menurun hingga 10 persen diakibatkan oleh pemberlakuan vaksin booster.
“Setelah pengumuman kebijakan wajib booster dari Senin sampai Jumat, drop sekitar 10 persen, namun pusat belanja itu tak akan menyerah,” ujar Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Ellen Hidayat, dalam Konferensi Pers Indonesia Shopping Festival 2022, Jakarta.
Ellen menjelaskan kebijakan tersebut membuat pihak pengelola menolak pengunjung yang belum melakukan vaksinasi booster. Lebih lanjut, untuk pengunjung yang ditolak lebih banyak adalah dari kalangan lansia.
Walaupun hal tersebut memberikan dampak kepada pusat pembelanjaan, dirinya mengambil tindakan supaya tidak mengalami dampak yang signifikan. Hal tersebut ia lakukan dengan bekerja sama berbagai pihak.
“Kami semua bekerja sama dengan puskesmas setempat atau departemen Kesehatan lainnya. Kami membuka sentra-sentra vaksinasi, tidak hanya untuk booster tapi dari vaksin 1-2 hingga anak. Jadi, yang belum booster, kami minta masuk mal untuk ke sentra vaksinasi,” terangnya.
Sementara itu, Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) akan menyelenggarakan Indonesia Shopping Festival 2022 pada 11 Agustus sampai 21 Agustus 2022 yang diadakan di seluruh pusat belanja di Indonesia. Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut ulang tahun Republik Indonesia ke-77.
Ketua Tim Direktorat Bina Usaha Perdagangan, Widiarto mengatakan, acara Indonesia Shopping Festival 2022, merupakan kolaborasi antar para pelaku retail guna mempercepat pemulihan ekonomi.
Selain itu, terdapat festival kuliner khas nusantara sesuai daerah masing-masing yang dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian daerah, serta kolaborasi event masing-masing pusat belanja pada periode Indonesia Shopping Festival 2022 berlangsung.
Widiarto menjelaskan, sektor ritel sangat terdampak akibat pandemi covid 19 yang menyerang selama 2 tahun belakangan. Kemudian ketika pandemi beralih menjadi endemi, justru diterpa kembali dengan ketidakpastian global akibat perang Rusia dan Ukraina. mdk/mb06