RANTAU,- Calon pengantin penting dibekali wawasan dan pengetahuan bagaimana cara mencegah stunting sejak dini. Demikian apa yang disampaikan Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP saat menjadi nara sumber kegiatan orientasi/pelatihan teknis kegiatan pelaksana/kader ketahanan dan kesejahteraan keluarga pusat informasi dan konsultasi remaja (PIK-R) yang di gelar Dinas PPKB, Kamis (28/07).
Bertempat di Balai Penyuluhan KB desa Beringin B, Kecamatan CLS, acara di hadiri Kepala Dinas PPKB Hj Ahlul Jannah, Kepala desa, tokoh masyarakat, remaja putra dan putri, jajaran dinas PPKB dan jajaran TP PKK Kab.Tapin.
Seperti yang diutarakan Hj Ratna Ellyani SIP, dalam mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera, selain calon pengantin (Catin) harus memahami tentang keluarga berencana (KB). Catin juga harus memahami tentang stunting. Seperti apa manfaat pil tambah darah, serta manfaat mengkonsumsi makanan bergizi dan bervitamin harus mereka pahami sebelum menikah.
“Dengan banyak pengetahuan dan wawasan yang di dapat tentu akan mudah dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah,” paparnya.
Seperti yang diutarakan Hj Ratna Ellyani, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi pada masa 1000 hari pertama kelahirannya.
Karena itu salah satu cara dalam mencegah stuting, calon pengantin harus memiliki kesehatan yang baik, tau kapan waktu yang tepat untuk memiliki anak, jarak kelahiran, jumlah anak serta paham tentang pola asuh yang benar.
Oleh karena itu, kita sekali lagi memberikan apresiasi dilaksanakannya kegiatan orientasi, dalam rangka mendukung program penanganan stunting di kabupaten Tapin yang dilaksanakan oleh dinas PPKB.
“Tentunya dalam penanganan stunting, perhatian diberikan tidak hanya saat anak itu lahir, akan tetapi sejak dari dalam kandungan serta dari merencanakan kehamilan,” paparnya.{[her/mb05]}
