JAKARTA – Retail Banking Marketing Derpartment Head Bank Syariah Indonesia (BSI) Meidy Ferdiansyah mengatakan anak mud atau generasi milenial mendominasi tren wirausaha di masa pandemi.
Meidy menilai, banyak anak muda yang menjadi pelaku UMK di berbagai sektor, terutama dengan bantuan teknologi yang semakin mumpuni dan mudah diakses.
“Pada umumnya, range-nya lebar mulai dari pelaku UMKM muda ke mature. Saat pandemi, semangat anak muda untuk berusaha semakin kuat. Ada peluang-pelng baru, berkah di balik musibah, membuat mereka menjadi lebih kreatif dan giat berusaha,” kata Meidy kepada Antara.
Saat disinggung mengenai tantangan para pelaku UMKM baru ini, Meidy mengatakan permasalahan utama adalah UMKM yan nampak, namun belum berada di ekosistem perbankan (visible but not bankable).
“Tantangannya adalah bagaimana kita bisa memfasilitasi mereka ini,lalu membuat mereka menjadi visible and bankable,” ujar dia.
Bagi para pelaku UMKM yang belum bankable, isu terbanyak rada di masalah pencatatan laporan keuangan, jaminan, dan lain sebagainya.
Sependapat, Co Founder Alami Sharia Bembi Juniar, menambahkan, masalah utama lainnya adalah bagaimaa UMKM bisa mengembangkan bisnisnya (scale up). Menurut Bembi, masih banyak pengusaha UMKM yang masih belum memiliki rahan tertentu mengenai pengembangan usaha.
“Problem yang sering dihadapi lainnya adalah mereka bingung bagimana caranya untuk scale up bisnis mereka. Selain itu, pencatatan laporan keuangan — pemasukan dan pengeluarannya – juga masih belum dipisahkan dengan milik pribadi. Diperlukan literasi keuangan dan legalitas yang bik,” kata Bembi.
Meidy mengatakan, kini sudah banyak fasilitas keuangan dan permodalan yang bisa diakses denga mudah melalui bank, bank syariah, layanan keuangan lainnya serta bantuan pemerintah seperti Kredit Usaha Raat (KUR).
“Ada juga inisiatif pemerintah melalui KUR, dimana pembiayaan untuk UMKM dengan subsidi margin murah dan jaminan dengan pemberlakuan khusus, bahkan buat mereka yang memiliki semangat dan usaha tapi masih terkendala di masalah jaminan dan poran keuangan,” jelas Meidy.
Meidy pun mengatakan, literasi keuangan syariah dan digital semakin perlu untuk digaungkan lebih lanjut. Bagi dia, perbankan syariah bisa menjadi solusi bagi mereka yang memiliki preferensi finansial dengan aspek spiritualita.
“Selain itu, BSI juga mengembangkan produk dan layanan yang semakin kompetitif dan menarik. Misalnya mobile banking dengan fitur transaksi beragam seperti bank konvensional, yang tak hanya unt kebutuhan finansial namun juga sosial dan spiritual,” kata Meidy.
“Nasabah bisa berzakat, berdonasi, berwakaf, dan ada pula notifikasi waktu shalat, petunjuk arah kiblat, dan lainnya. Semua kebutuhan Muslim di kesehariannya harapannya bia terwadahi dalam satu platform,” imbuhnya.ant/mb06