
BANJARMASIN – Ketika dulu kita menjadi anak-anak tentunya sering mendengarkan dongeng hingga terlelap tidur. Tentu berbeda kalau Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin yang mendongeng. Anak-anak sangat antusias dan riang gembira mendengarkanya.
Dengan membawa boneka, Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel) itu mendongeng bersama Bunda Enik Mintarsih pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022 di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (28/7).
Kegiatan mendongeng ini juga disiarkan secara virtual dikuti anak-anak dari 13 kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan.
Sebelum mendongeng, Paman Birin mengajak anak-anak yang berasal dari Banjarmasin untuk melakukan senam otak.
Selanjutnya, Paman Birin dan Bunda Enik menggunakan boneka ventriloquist yang berbaju merah dan pink untuk menghibur anak-anak.
Pada saat mendongeng, Paman Birin berpesan kepada anak-anak untuk bisa menjaga diri dengan baik. “Anak-anakku jaga diri baik-baik, hati-hati terhadap orang yang tidak anakku kenal, lebih baik menjauh,” pesan Paman Birin.
Paman Birin juga mengatakan kepada anak-anak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan dan menggunakan masker.
Paman Birin mengatakan pentingnya mendongeng untuk tumbuh kembang anak, karena bisa menanamkan nilai moral lewat cerita yang disampaikan.
Hal senada juga disampaikan Bunda Enik, dongeng sebagai salah satu media untuk mendidik anak. “Anak-anakku ingat yang boleh menyentuh tubuh anak-anaku hanya ayah dan ibu yah,” sebutnya.
Menurutnya, mendongeng dapat menghibur sekaligus mendidik anak dengan menanamkan norma-norma kebaikan.
Dalam kesempatan itu, Paman Birin menyatakan Pemprov Kalsel tetap komitmen untuk melindungi hak-hak anak dan perlindungan terhadap kekerasan pada anak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalimantan Selatan, Adi Santoso mengatakan Hari Anak Nasional 2022 mengangkat tema Anak Terlindungi Indonesia Maju.
“Kita berusaha memperluas partisipasi anak dalam pembangunan dan melakukan perlindungan pada anak dari tindak kekerasan,” katanya.
Ketika ditanya tindak kekerasan pada anak di Kalsel, Adi Santoso menyebutkan, sampai akhir Juni 2022, kasus kekerasan pada anak di Kalsel 115 kasus terdiri dari anak laki-laki 24 kasus dan anak perempuan 91 kasus.
Sedangkan usia anak yang mendapat perlakukan kekerasan di Kalsel terdiri dari anak usia 0-5 tahun sebanyak 22 kasus, usia 6-12 tahun sebanyak 37 kasus dan anak usia 13-17 sebanyak 56 kasus.
Selain mendongeng, Paman Birin juga menyerahkan hadiah pemenang video HAN pada Forum Anak Daerah (FAD), penyerahan Kartu Indonesia Anak (KIA) secara simbolis, penyerahan telur dan ikan pada anak serta penyerahan hadiah website teraktif kepada FAD. adp