Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Dana Subsidi Pemerintah Terancam Jebol

by matabanua
28 Juli 2022
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Penguatan dolar AS tentunya menjadi ancaman bagi Indonesia, mengingat nilai tukar rupiah dipastikan bakal tertekan. Pelemahan rupiah ini jelas mempunyai efek berganda bagi ekonomi Indonesia.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tuhid Ahmad, mengatakan saat ini nilai tukar Indonesia mengalami Depresiasi hampir 5 persen. Dia menjelaskan bahwa hal ini juga membuat daya impor terutama pada BBM semakin tinggi.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Skema LPG 3 Kg Satu Harga Mirip Pertamax

3 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

DPR Sebut Beras Stok Lama Bulog Berkutu

3 Juli 2025
Load More

“Kemarin sempat tembus di atas 15 ribu per dolar AS mau tidak mau kita akan menghadapi membayar mahal harga BBM,” ujar Tauhid, pada Webinar, Kamis.

Tauhid menilai, krisis energi juga bisa terjadi apabila kebijakan pemerintah yang kurang tepat. Seperti yang terjadi pada negeri Sri Lanka, pasokan berkurang dan kebijakan pemerintah Sri Lanka kurang tepat maka hal itu membuat negaranya mengalami inflasi yang semakin tinggi. “Saya kira kita sedang dihadapkan pada situasi bagaimana memilih kebijakan yang tepat untuk menghentikan krisis,” terang Tauhid.

Menurut Tauhid, bukan hanya terkait supply saja tetapi bagaimana transmisi harga yang bisa diterima ditengah masyarakat termasuk kebijakan subsidi.

“Subsidi bisa jebol, kemudiantampaknya beberapa skenario-skenario kenaikan subsidi sudah mulai diterapkan,” tambahnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan dari hari ke hari. Para pengusaha khawatir jika rupiah terus melemah akan berdampak kepada biaya operasional.

Ketua Komite Perpajakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Siddhi Widyaprathama menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah aka mengerek biaya produksi. Mengingat, sebagian bahan baku masih didatangkan dari luar negeri.

“Pengusaha memiliki kekhawatiran apabila pelemahan (Rupiah) terus terjadi tentu akan mempunyai dampak. Terlebih untuk manufaktur atau produksi yang memiliki ketergantungan bahan baku impor untuk produksinya, tentu akan berpengaruh,” kata Ketua Komite Perpajakan Apindo Siddhi Widyaprathama dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta.lp6/mb06

 

 

Tags: IndefKetua ApindoSiddhi WidyaprathamaTuhid Ahmad
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA