
TAK jauh berbeda dengan di DPRD Kota, para sopir yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) Kalimantan Selatan, juga melakukan aksi demo di depan Balai Kota Banjarmasin, Kamis (28/7) pagi.
Para sopir juga menyuarakan sulitnya mendapatkan bahan bakar solar di SPBU. Dengan membawa belasan truk tronton dan spanduk, para sopir menyampaikan aspirasinya di depan kantor Pemerintah Kota Banjarmasin.
Mereka meminta subsidi BBM jenis solar dicabut dan dikembalikannya fungsi SPBU ke pengelola setempat.
“Kami sampai mengantre beberapa hari untuk mendapatkan solar. Tentu kami mengalami kerugian,” ucap Alimusa Siregar, salah satu orator.
Pihaknya pun meminta Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Jika tidak, pihaknya mengancam akan melakukan mogok kerja.
“Kami sepakat, tidak satu pun kontainer keluar dari Pelabuhan Trisakti jika tuntutan tak ditepati,” ancam Alimusa.
Selang beberapa saat berorasi, para sopir langsung ditemui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Doyo Pudjadi didampingi Kasatpol PP Banjarmasin Akhmad Muzaiyin.
Di hadapan Doyo, para sopir mengungkapkan keinginan mereka, dan berharap mendapat solusi dari Pemko Banjarmasin.
Doyo mengatakan, Pemko Banjarmasin tentu memahami kondisi saat ini. Apalagi di kawasan Lingkar Dalam Selatan sering terlihat antrean truk yag pajang untuk mendapatkan BBM.
“Mereka menuntut bapak wali punya kewenangan dan teritori wilayah. Jadi sesuai arahan pimpinan, kami mewakili keinginan para sopir akan mempeuangkan. Tapi melalui prosedur dan tahapan-tahapan. Tidak bisa langsung,” ujar Doyo saat melakukan audiensi dengan para sopir.
Ia pun berjanji akan melakukan koordinasi dan dialog bersama PT Pertamina serta DPRD Kota Banjarmasin.
“Tentu kita akan mendorong pihak Pertamina untuk segera bertindak. Apakah solusinya denga pengawasan ketat, atau penambahan BBM kuota khusus. Sehingga dalam waktu dekat, berangsur-angsur permasalahanya tuntas,” ujarnya.
Namun, ia tetap menekankan permasalahan ini tidak serta merta cepat selesai. “Ini harus melalui sebuah perjuangan. Mudah-mudahan Pemko dan Pemprov sepakat berjuang membantu permasalahan ini, agar perekonomian di Kalsel berjalan lancar,” pungkasnya. dwi