Rabu, Juli 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Orang Indonesia Paling Sering Kena Dua Jenis Alergi Ini, Anda Juga Mengalaminya?

by matabanua
27 Juli 2022
in Mozaik
0
D:\Data\Juli 2022\2807\11\Halaman 1-11 Kamis\orang.jpg
(Foto:mb/web)

Alergi atau reaksi hipersensitivitas terhadap zat tertentu (alergen) cukup umum terjadi. World Allergy Organization (WAO) memperkirakan prevalensi alergi di setiap negara di dunia mencapai 15-20 persen. Ada dua jenis alergi yang kerap dialami orang Indonesia.

Dua jenis alergi tersebut adalah rhinitis alergi atau pilek alergi serta urtikaria atau gatal alergi. Studi yang dilakukan oleh American Journal of Rhinology and Allergy pada 2012 menyebutkan bahwa pilek alergi merupakan penyebab turunnya produktivitas pekerja sebesar 27 persen, dan berkurangnya kualitas hidup hingga 28 persen.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\masak.jpg

Masak Sambal Bikin Bersin, Ini Trik Jitu Mengatasinya

1 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\2 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Rabu\5 manfaat.jpg

5 Manfaat Tidur Siang Pendek Menurut Riset Kesehatan

1 Juli 2025
Load More

Prevalensi pilek alergi di Tanah Air sebesar 53 persen dengan penderitanya paling sering ditemukan di kalangan usia produktif. Sementara, untuk gatal alergi, belum diketahui secara pasti.

Sebuah penelitian di Palembang pada 2007 terhadap 3.000 remaja usia 14-19 tahun, mendapatkan prevalensi urtikaria sebesar 42,78 persen. Pakar farmasi Zullies Ikawati menjelaskan, pilek alergi ditandai dengan gangguan tidur, telinga gatal atau berdengung, mata berair, gatal dan merah, bersin-bersin, hidung tersumbat, hidung beringus, hidung gatal, serta tenggorokan gatal, batuk dan postnatal drip.

Sementara, gatal alergi yang juga biasa disebut biduran atau kaligata dapat terjadi pada semua kelompok usia. Bahkan, sekitar 15-20 persen populasi pernah mengalami gatal alergi atau urtikaria selama hidupnya.

Gatal alergi atau urtikaria ditandai dengan munculnya ruam. Ketika kumat, urtikaria akan disertai dengan bentol, rasa gatal, atau rasa panas di kulit.

“Menghindari alergen merupakan penanganan terbaik untuk mengatasi alergi,” kata Zullies.

Meski demikian, sering kali penderita alergi berada di situasi yang tidak memungkinkan untuk menghindari pemicu alergi. Misalnya, pelaku perjalanan yang memiliki alergi debu, tetapi harus mengunjungi daerah yang penuh debu.

Jika sudah begitu, solusinya adalah melakoni swamedikasi atau upaya pengobatan yang dilakukan secara mandiri untuk mengobati gejala penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Pengidap alergi bisa mengonsumsi obat antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk.

Menurut Zullies, alergi memang bukan penyakit berbahaya dan mematikan, tetapi sangat mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Alergi sangat membatasi kegiatan seperti berkebun atau bersih-bersih rumah. rep/ron

 

 

Tags: AlergiPakar farmasiWAOZullies Ikawati
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA