BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor mengingatkan bahwa moderasi beragama adalah untuk mencari persamaan bukan mempertajam perbedaan.
Hal itu disampaikan Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel) itu dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Biro Kesra Setdaprov Kalsel, Ahmad Solkan pada Pembukaan Sarasehan dan Dialog Umat Beragama dengan tema “Moderasi Beragama” yang diselenggarakan Biro Kesejahteraan Rakyat, Selasa (26/7).
Paman Birin menyebut, acara dialog ini sangatlah tepat untuk menjadi perhatian bersama, mengingat ide dasar moderasi adalah untuk mencari persamaan bukan mempertajam perbedaan.
Menurut Paman Birin, kendati bangsa Indonesia lahir dengan begitu banyak keberagaman, namun senantiasa dapat hidup berdampingan dengan aman dan tentram. Bahkan keberagaman itu yang menjadi modal untuk menopang pembangunan nasional.
“Tentu saja perbedaan bukanlah suatu persoalan, tetapi anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita dan akan menjadi indah bila perbedaan tersebut dapat dipergunakan sebagai mana mestinya,” sebut Paman Birin.
Oleh karena itu, katanya, keberagaman suku bangsa maupun agama, merupakan modal utama yang dapat menopang pembangunan nasional bagi penguatan ekonomi, politik dan kesejahteraan masyarakat.
Paman Birin mengatakan untuk mengelola keberagaman ini dibutuhkan solusi yang dapat menciptakan kerukunan dan menghindarkan serta menjaga dari gesekan-gesekan yang mungkin muncul yang merupakan perbuatan dari beberapa kelompok yang ingin memecah belah persatuan yang selama ini tercipta.
Pemerintah, kata Paman Birin, akan senantiasa terus mendorong dan berupaya menjaga masyarakat Kalimantan Selatan khususnya, dapat selalu hidup harmonis, aman dan damai, dimana hal ini tentunya didukung oleh partisipasi seluruh elemen masyarakat
“Guna menjaga tatanan kehidupan masyarakat Kalsel tetap harmonis, aman, dan damai, pemerintah tidak bisa jalan sendiri, tetapi perlu dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, lebih-lebih tokoh agama yang memang dekat dengan masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, diperlukan ikhtiar dalam beragama di tengah kemajemukan dan salah satu upaya untuk membangun cara pandang, sikap dan praktek beragama dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sementara itu, panitia pelaksana Sarasehan dan Dialog Umat Beragama, Rose Maulina melaporkan hasil pembahasan dalam dialog ini nanti diharapkan dapat menjadi masukan dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama.
Sejumlah narasumber dihadirkan yakni dari Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan. ran/adpim/ani
