
BANJARMASIN – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Selatan, Hj Raudatul Jannah melalui talk show UMKM mempromosikan produk-produk unggulan khas Kalsel.
Hal itu disampaikannya saat Talk Show UMKM bersama Putri Indonesia (Mustika Ratu), Pertamina, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Bank Indonesia (BI) di Teras Halaman Kantor Gubernur Kalsel, Banjarmasin, Sabtu (23/7).
Hj Raudatul Jannah mengatakan, Kalimantan Selatan banyak memiliki produk-produk lokal yang asal muasalnya atau akar rumputnya dari adat dan budaya suku Banjar dan suku-suku lain.
“Dari adat dan budaya inilah berkembang sehingga ada produk-produk yang hasil olahan seperti kuliner dan kerajinan,” katanya.
Raudatul Jannah menuturkan untuk kuliner ada banyak jenis dan ragam khas Kalsel yang tersebar dimasing-masing kabupaten kota diantaranya ada di Hulu Sungai Selatan (HSS) dengan kuliner khas Ketupat Kandangan dan Kota Banjarmasin dengan Soto Banjarnya.
“Semuanya enak-enak dan semua memang berasa sangat nikmat dilidah. Kalau tidak percaya silahkan dicoba dan semua itu sudah ada disekitar kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, Raudatul Jannah menambahkan selain kulinernya ada juga hasil kerajinan yang beragam disetiap kabupaten kotanya seperti produk bahan kain yaitu kain sasirangan, anyaman seperti anyaman bamban, anyaman purun dan anyaman rotan, batu-batu permata, dan kerajinan sisa kayu ulin yang dijadikan benda perabot rumah tangga.
“Semua ada distand-stand Expo Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Siring 0 Km Banjarmasin dan silahkan dikunjungi, nikmati dan silahkan beli seperti apa produk khas Kalsel,” katanya.
Disamping itu, istri Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor itu juga menyampakan bahwa pihaknya terus melakukan pembinaan kepada UMKM, dengan melakukan upaya sinkronisasi, koordinasi dan sinergitas.
“Jadi kami menjembatani antara pelaku UMKM dengan stakeholder atau dengan mitra yang barangkali bisa menggandeng mereka untuk melakukan pembinaan, penguatan dan permodalan,” ucapnya.
Selain itu, juga sudah melakukan peningkatan kemampuan terhadap para pelaku UMKM dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan dengan pewarna alami terhadap sasirangan, menggelar lomba desain motif sasirangan agar berkembang inovasi dan kreatifitasnya.
“Jadi semua itu tidak terpaku pada motif-motif yang dulu-dulu saja, tetapi semakin banyak kreatifitas terhadap motif yang tentu saja segmen pasarnya semakin luas,” katanya. ani/mb06