JAKARTA – Perlahan tapi pasti hunian hotel di berbagai daerah, terutama pada daerah destinasi utama pariwisata di Indonesia, mulai meningkat.
Ini kabar menggembirakan karena hotel-hotel sempat lengang pada 2020 lalu terimbas pandemi Covid-19. Bahkan, pada 2021 saja hunian hotel belum kembali seperti masa-masa normal sebelum muncul pandemi.
Nyaris dua tahun sektor pariwisata nasional benar-benar terpuruk. Maklum saja, industri ini sangat terkait engan pergerakan orang. Padahal saat terjadi pandemi Covid-19, banyak negara memberlakukan penguncian mobilitas penduduk (lockdown) demi mencegah penyebaran virus Covid-19.
Berdasarkan laporan terkini Badan Pusat Statistik (BPS), denyut sektor pariwisata tampaknya mulai berdetak kembali. Bandara mulai menerima kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) karena banyak negara mulai melonggarkan aturan mobilitas penduduk. Tentu saja ini berkah bagi para pelaku industri pariwisata nasional.
Kepala BPS Margo Yuwono mengemukakan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada Mei 2022 mencapai 212,33 ribu kunjungan, naik tajam 1.382,45 perse dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada Mei 2021.
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada Mei 2022 juga mengalami peningkatan 91,19 persen. Secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai 397,77 ribu kunjungan, naik 616,40 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.
Indikasi positif juga terlihat dari tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang. Pada Mei 2022, TPK hotel klasifikasi bintang di Indonesia mencapai 49,85 persen, naik 17,88 poin dibandingkan dengan TPK Mei 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK Mei 2022 juga mengalami peningkatan sebesar 15,62 poin.
TPK hotel klasifikasi nonbintang pada Mei 2022 tercatat sebesar 24,75 persen, naik 6,69 poin dibandingkan dengan TPK Mei 2021. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, TPK hotel klasifikasi nonbintang pada Mei 2022 naik 7,35 poin.
Menurut Margo, rata-rata lama menginp tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Mei 2022 tercatat 1,58 hari, turun 0,09 poin dibandingkan dengan Mei 2021. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, rata-rata lama menginap selama Mei 2022 juga turun 0,04 poin.
Tentu saja ini indikasi yang sangat menggembirakan. Meski angkanya belum menembus hingga jutaan, setidaknya sinyal ke arah yang lebih baik sudah terlihat. Apalagi, pariwisata sudah membuktikan diri sebagai industri yang mampu menyumbang devisa besar bagi negara.
Provinsi Bali yang selama ini menjadi sentral pariwisata Indonesia menunjukkan tren yan paling bagus bila dilihat dari persentase kenaikan jumlah kedatangan melalui bandara internasional. rep/mb06
