TANJUNG – Sanggar Seni Suluh Banua di Kabupaten Tabalong telah mencetak puluhan generasi penerus dalam bidang seni tari dan musik, baik tradisional klasik, kreasi, maupun modern.
Di balik kesuksesan Sanggar Suluh Banua selama 12 tahun ini, tidak terlepas dari peran Pemimpin Sanggar Dedy Rahnoni dan Irna Iskandar selaku koordinator.
“Kami memulai membuka latihan di tahun 2010 melalui proses yang panjang, hingga di 2013akhirnya disahkan,” ujar Irna Iskandar, Jumat (15/7).
Keberhasilan Sanggar Suluh Banua ini, lanjut dia, tidak terlepas dari modifikasi yang terus dilakukan. “Meski dalam membangun sanggar seni ini lebih banyak pengorbanan yang dilakukan, namun kami menjalaninya penuh dengan semangat dan keikhlasan. Karena bagi kami, ini bukan sekedar hobi, tapi sebuah panggilan jiwa,” katanya.
Menurutnya, ada rasa kepuasaan tersendiri saat bisa memberikan pertunjukan kepada orang banyak, dan melestarikan seni tari dan musik tradisi. “Melihat anak-anak berlatih dan tertawa bersama, merupakan hal yang membuat saya merasa bahagia,” ujarnya.
Untuk saat ini, lanjut dia, ada sekitar 20 anak, 30 orang dewasa, dan para pemusik yang aktif ikut latihan berkegiatan di sanggar yang biasanya rutin digelar di GOR Tabalong.
“Semasa pandemi ini, kita hampir meniadakan semua kegiatan. Kami berharap pandemi cepat berlalu agar latihan rutin bisa kembali dilakukan. Tentunya, kami juga rindu bertemu dan bersua melestarikan budaya kita bersama,” harapnya.
Diketahui, Sanggar Suluh Banua telah banyak menghasilkan muda mudi berprestasi di bidang tari atau musik tradisional, yang dibalut dengan kreasi dan modern. Bukan hanya prestasi tingkat daerah, namun penghargaan di tingkat provinsi bahkan nasional pun sudah pernah diraih. Amd