BANJARMASIN – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi pelaku UMKM di Duta Mall Banjarmasin, yang merupakan peserta dari program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) Banjarmasin 2022.
Pada kesempatan itu, Sandiaga bertemu dengan pendiri Rumah Kreatif dan Pintar Muhammad Arifin, dan mengenalkannya kepada Suratman.
“Menurut saya, ini yang harus kita dukung untuk generasi muda ke depannya. Apa yang bisa kita bantu untuk Rumah Kreatif dan Pintar ini,” ujar Sandiaga, Selasa (12/7).
Arifin menyampaikan kepada Sandiaga, saat ini Suratman dan teman-teman di Rumah Kreatif dan Pintar sudah mampu menghasilkan produk UMKM, seperti baju dengan motif sasirangan khas Kalsel. Ia ingin mengembangkan produksinya ke produk sepatu, namun belum mempunyai mesin jahit.
Karena belum ada mesin jahit, Sandiaga menuugaskan timnya mencari mesin jahit untuk Rumah Kreatif dan Pintar. “Tapi dengan syarat, Mas Suratman harus rajin ikut pelatihan-pelatihan yang bisa menunjang keahlian,” katanya.
Sandiaga berharap, bantuan ini bisa meningkatkan produksi teman-teman di Rumah Kreatif dan Pintar, dan ia juga mendukung Arifin bisa memasarkan produknya hingga menembus pasar ekspor.
“Produk-produknya ini memiliki kualitas untuk ekspor. Kita ingin ini menjadi peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Kami siap berkolaborasi dengan tim dari Rumah Kreatif dan Pintar,” ujarnya.
Sebelumnya, Sandiaga juga mendorong para santri bisa menjadi YouTuber atau pembuat konten kreatif di YouTube, saat mengunjungi Pondok Pesantren Darul Hijrah di Cindai Alus, Kabupaten Banjar.
Menurutnya, hal tersebut sebagai upaya melatih para santri menciptakan konten-konten ekonomi kreatif dan digital, dalam bentuk animasi, podcast, maupun konten lainnya sebagai YouTuber.
“Apalagi motivator yang kita datangkan untuk kegiatan ini yaitu YouTuber Ustadz Syam El-Marusy, yang pengikutnya sudah tiga juta lebih,” katanya.
Ia berharap, dengan motivasi YouTuber sebagai salah satu ikon pembuat konten secara Islami ini, menggugah pikiran dan ide kreatif para santri di Kalsel. “Semoga memberikan inspirasi dan menjadi produk ekonomi kreatif, yang memiliki nilai tambah untuk bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja,” ujarnya.
Dengan keahlian digital dan teknologi yang dimiliki para santri, juga dapat bermanfaat mempromosikan produk pesantren. “Juga terkait wisata religi di provinsi ini,” ucap Sandiaga.
Ia juga mengapresiasi wirausaha Ponpes Darul Hijrah yang memiliki fasilitas penginapan, dan ia berkesempatan meresmikannya.
“Ponpes Darul Hijrah Kalsel juga menjadi wisata edukasi, karena di sana akan dibangun menara Al-Falakiyah. Jadi banyak peluang bagi kalangan santri bisa berkreasi, memajukan ponpesnya, juga memberikan nilai ekonomi bagi penghasilannya jika bisa memanfaatkan dengan baik teknologi digital saat ini,” pungkasnya. rds/ant