
BANJARMASIN – Di bawah kepemimpinan Rachman Agus, Perusahaan Daerah (PD) Baramarta terus berbenah dan menjadi maju. Sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kabupaten Banjar pun kini terus bertambah.
Dari catatan perusahaan ini, ketika Rachman Agus menjabat sebagai Plt Dirut Baramarta pada tiga bulan terakhir di tahun 2020, PAD yang mereka sumbangkan sebesar Rp 1,5 miliar. Kini di 2021 menjabat Dirut Baramarta secara definitif, ia sukses menyumbang PAD Rp 2,5 miliar dan patut diacungi jempol karena sumbangan melebihi target yang hanya Rp 2,4 miliar.
Capaian PAD Baramarta pada dua tahun terakhir ini, sangat jauh dibandingkan sebelumnya saat dipimpin Teguh Imanullah, yang saat ini mendekam di balik jeruji karena perkara tipikor. Pada 2018, perusahaan ini hanya menyumbang PAD Rp 500 juta, dan di tahun 2019 cuma Rp 200 juta.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Kalsel H Ahmad Husaini mengatakan, satu hal yang patut diapresiasi dari kinerja Rachman Agus saat mewarisi masalah yang ditinggalkan dirut sebelumnya yakni menggunakan uang perusahaan Rp 9,2 miliar, saat ini mulai teratasi satu per satu.
Menurut informasi yang didapat Husaini, PD Baramarta telah membayar pajak senilai Rp 3 miliar dengan tiap bulan mencicil Rp 200 juta, BPJS Kesehatan sudah dilunasi, serta BPJS Ketenagakerjaan yang juga dicicil lebih Rp 30 juta per bulan.
“Rachman Agus saya kira layak dipertahankan sebagai Dirut PD Baramarta dengan prestasinya itu” ujarnya, Selasa (12/7).
Menurutnya, kinerja seorang dirut parameternya bukan sekedar dari besarnya PAD saja, namun juga persoalan manajemen perusahaan baik internal maupun eksternal.
Dirut PD Baramarta Rachman Agus mengungkapkan, ia menargetkan tahun ini PAD yang disetor akan lebih besar lagi dibandingkan tahun sebelumnya. “Pasalnya, Baramarta sudah berkontrak dengan kontraktor besar, yakni PT Madhani Talatah Nusantara,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mengevaluasi kemitraan dengan kontraktor lama dan kecil, yang tidak berkontribusi dengan PD Baramarta. “Selain itu, tahun ini kouta RAKB PD Baramarta sudah 500 ribu ton per tahun, sebelumnya cuma 250 ribu ton. Jadi Baramarta optimis dapat memberikan PAD lebih besar lagi,” kata Agus.
Di samping meningkatkan PAD, lanjut dia, pihaknya juga harus menyelesaikan warisan masalah yang ditinggalkan dirut sebelumnya.
“Kita harus menyelesaikan tunggakan pajak, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta persoalan lainnya yang sekarang sudah mulai teratasi satu per satu,” pungkasnya. rds