JAKARTA – Adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak penyurutkan penjualan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2022 ini. Penjualan hewan kurban khususnya sapi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan tetap tinggi.
Salah satu penjual hewan kurban bernama Khoir Afandi (52) mengaku mampu menjul hampir semua sapi yang disediakan pada Idul Adha ini. Ia sampai saat ini sudah menjual hampir 15 ekor sapi.
“Alhamdulillah, penjualan tetap baik ya meski ada wabah PMK. Sekarang, hampir semua laku terjual,” ujarnya di Jakarta, Minggu.
Bahkan, lanjut Afandi, penjualan hewan kurban jenis Kambing sudah mencapai 90 ekor. Dia memperkirakan jumlah pembeli akan terus meningkat hingga sebelum terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzulhijjah sebagai waktu terakhir penyembelihan hewan kurban.
“Ini (pembeli) masih banyak yang cari juga. Alhamdulillah ya,” tekannya.
Afandi menambahkan, untuk satu ekor hewan kurban sapi saat ini di jual mulai Rp19 juta hingga Rp 35 juta. Sedangkan, untuk satu ekor kambing di banderol mulai Rp2,5 juta spai Rp6,5 juta.
Afandi menduga, tetap larisnya penjualan hewan kurban miliknya tak lepas dari mulai membaiknya perekonomian nasional. Sehingga, masyarakat tak ragu lagi untuk mengeluarkan uang untuk melakukan pembelian hewan kurban.
“Mungkin ada efek dari ekonomi juga ya. Mudah-mudahan situasi baik ini tetap terjaga,” tutupnya.
Sebelumnya, menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan qurban terus mengalami peningkatan. Salah satu pedagang kambing di Walang Baru, Koja, Jakarta Utara mengaku penjualan hewan qurban tahun ini melonjak hingga 2 kali lipat.
Per Sabtu (9/7) pagi, dia telah me jual 60 ekor kambing. Lebih tinggi dari penjualan tahun lalu yang hanya 30 ekor kambing saja.
“Alhamdulillah tahun ini sudah laku 60 ekor kambing, kalau tahun lalu cuma terjual 30 ekor,” kata Ilyas.
Bermodalkan Rp 150 juta, tahun ini Ilyas hanya menjual kambing dan domba. Rata-rata hewan qurban yang dijual mulai dari harga Rp 2,5 juta sampai Rp 4 juta. Harga tersebut mengalami kenaikan sekitar Rp 175.000 per ekornya. “Harga sekarang lebih mahal Rp 175.000 per ekor, kalau dibanding tahun lalu.
Ilyas menyebut penjualan tertinggi terjadi pada H-3 lebaran atau Kamis lalu. Hanya saja dia tidak menjelaskan detil jumlah hewan qurban yang terjual.
“Tertinggi kemarin H-3, tapi sampai sekarang juga masih banyak yang tanya-tanya. Kita juga bakal buka sampai nanti malam takbiran,” kata dia.
Selama musim lebaran Idul Adha, Ilyas dibantu 6 pegawai. Mereka bertugas untuk menjaga hewan qurban, memberi makan hingga proses pengantaran hewan qurban ke lokasi pembeli. “Saya ada 6 pegawai buat jaga, ngasih makan sama nganter ke lokasi,” kata dia mengakhiri. rep/mb06