
BANJARBARU – Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru melaksanakan panen jagung varietas JH 37 dan pelantikan Forum UK/UPT Kementerian Pertanian di Provinsi Kalsel, Kamis (30/06) di Banjarbaru.
Panen jagung varietas JH 37 yang dilakukan di area Taman Sain Pertanian (TSP) lahan rawa Balittra Kalsel di Banjarbaru tersebut merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi Kalsel dengan Kementerian Pertanian RI.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Suparno mengatakan sekarang dan kedepan Kalsel tidak hanya menjadi daerah penyangga pangan nasional, tetapi salah satu daerah penyangga pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kalimantan Timur.
Sebagai komitmen nyata, untuk menjadikan salah satu daerah pendukung dan daerah penyangga pangan IKN Nusantara, Pemprov Kalsel telah menetapkan daerah ini sebagai gerbang IKN dan memposisikan pertanian sebagai sektor andalan dan penggerak utama pembangunan.
“Kami terus mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, terlebih dari Kementerian Pertanian sehingga cita cita besar ini dapat terwujud,” ujar Paman Birin –sapaan akrab gubernur.
Gubernur mengatakan, berbagai kajian maupun penelitian serta inovasi sangat dibutuhkan Pemerintah Provinsi Kalsel sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada di banua, baik berupa bibit, teknologi pertanian, maupun pemanfaatan lahan sehingga dapat memacu peniny produksi, produktivitas dan kualitas produk pertanian.
Paman Birin bersyukur sektor pertanian terus menunjukan hasil yang menggembirakan. Selain keberhasilan produksi beras hingga surplus sekitar 1,7 juta ton gabah kering giling (GKG), jagung juga memiliki potensi luar biasa.
Untuk itu, potensi pertanian ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. “Kami terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian di seluruh daerah di Kalsel seperti produksi padi empat kali setahun dan pengembangan bibit jagung varietas JH-37 yang kita panen hari ini,” ujarnya.
Dia berharap, tekad dan upaya dari semua pihak, selain dapat meningkatkan produktivitas pertanian, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani di Kalsel.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman menambahkan dalam kaitannya sebagai penyangga IKN, Provinsi Kalsel akan melakukan MoU dengan Provinsi Kaltim yang isinya antara lain meminta pihaknya memprioritaskan pembelian bahan pangan dari Kalsel.
Selain itu, kata Syamsir, harus ada jaminan produk pertanian Kalsel seperti padi maupun jagung, dibeli dengan harga di atas standar.
Sementara, Kepala Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru, Agus Hasbianto mengatakan jagung yang dipanen menggunakan pupuk kimia kurang 50 persen yang diharapkan ditiru petani, karena hemat pupuk di lahan lebak dengan hasil yang cukup tinggi.
Agus mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah daerah, diantaranya memanfaatkan semua aset untuk pertanian.
Jagung JH 37 merupakan salah satu jagung Varietas Unggul Baru (VUB) yang dilepas oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2017. Umur jagung ini berkisar 99 hari setelah tanam dengan potensi hasil mencapai 12,5 ton/hektare.
Di samping itu, keunggulan dari jagung JH 37 adalah tahan terhadap penyakit karat daun dan hawar daun, serta toleran terhadap kekeringan.
Varietas JH 37 cukup adaptif pada kondisi N rendah dan agak toleran terhadap kekeringan serta cocok ditanam pada lahan dataran rendah atau lebak. adp