
BANJARMASIN – Momentum Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29 tahun 2022, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
bertekat membangun cara dan semangat baru dalam mewujudkan keluarga berkualitas.
Peringatan Harganas ke 29 dengan tema Ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting yang diperingati setiap tanggal 29 Juni ini dilaksanakan secara sederhana oleh Perwakilan BKKBN Kalsel dengan dihadiri Ketua DPRD Kalsel H Supian HK dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel H Ramlan.
Dalam sambutannya, H Ramlan mengatakan dimana tema tersebut mengandung kata kunci yaitu keluarga dan stunting yang mengandung makna mengajak masyarakat secara masif untuk mengatasi dan menuntaskan stunting di setiap keluarga Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut BKKBN selalu antusias untuk menyelenggarakan setiap perhelatan Harganas dan mencoba menjadikan momentum ini sebagai ajang untuk menguatkan komitmen bersama dalam mengatasi berbagai isu dan berbagai persoalan di masyarakat dan keluarga.
Namun juga sebagai ekspose pelaksanaan program Bangga Kencana serta apresiasi bagi mitra kerja program yang senantiasa mendukung dan melakukan daya upaya untuk berkontribusi dalam pelaksanaan program.
“Melalui peringatan Harganas ke 29 tahun 2022 ini, agar Keluarga Indonesia terbebas dari stunting, sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia unggul dan keluarga berkualitas menuju Indonesia maju,” ujar H Ramlan disela sambutannya pada Peringatan Harganas ke 29 tahun 2022 di halaman kantor Perwakilan BKKBN Kalsel di jalan Gatot Subroto Banjarmasin, Rabu (29/6).
Sementara, sambutan Gubernur Kalsel yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan stunting menjadi masalah yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, termasuk di Kalsel. di tahun 2024 nanti, Kalsel menargetkan penurunan stunting hingga 14 persen.
Kehadiran keluarga dalam percepatan penurunan stunting ini sangat dibutuhkan, karena di lingkungan keluargalah keterpenuhan gizi ditentukan.
“ Maka, di Harganas ini, sangat tepat dan relevan, kita bersama-sama menyatukan komitmen untuk menjadikan keluarga sebagai benteng utama dalam pencegahan stunting dalam keluarga. Ketika setiap keluarga bergerak mencegah stunting, target penurunan stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 nanti bukan hal yang mustahil,”ujar Roy.
Kepada semua pihak, mulai dari kalangan pemerintah daerah, instansi terkait, mitra kerja swasta, akademisi , media, unsur masyarakat dan keluarga, untuk melibatkan diri secara aktif dalam percepatan penurunan stunting di Kalsel, sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.
Ketua DPRD Kalsel H Supian HK mengharapkan kepada BKKBN dan Pemprov akan menyebarluaskan dengan melakukan rapat karena Kalsel ini masih tinggi stunting.
“ Dewan kalau bisa di APBD Perubahan dianggarkan akan dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat banyak terutama dalam penanganan stunting di Kalsel,” ujar H Supian HK.rds