MARTAPURA – Pemkab Banjar menggelar Diskusi Panel Manajemen Kasus Stunting dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banjar.
Diskusi yang diadakan di Aula Kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar, Selasa (21/6), dibuka Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie.
Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie mengatakan, peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dengan salah satu indikator prevalensi stunting 14 persen tahun 2024.
“Untuk mencapai target nasional diperlukan suatu upaya percepatan penurunan stunting,” katanya.
Manurut wabup, hal ini bisa dicapai apabila semua pihak bersedia berkomitmen, untuk saling bekerjasama dan berkoordinasi dalam berbagai program, dan terintegrasi, sehingga dapat mengatasi berbagai faktor determinan yang mengakibatkan terjadinya stunting.
Koordinator KBKR Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Mahendra Prakosa mengatakan, telah ditetapkan lima strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting.
Yakni, peningkatan komitmen dan gizi kependudukan, peningkatan komunikasi perubahan prilaku, peningkatan konvergensi intervensi, peningkatan ketahanan pangan dan gizi, serta penguatan dan pengembangan data informasi, jelasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kadinsos P3AP2KB Banjar Hj Siti Hamidah, Tim Audit Stunting, Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura H Topik Norman Hidayat, dan peserta diskusi panel. ril/dio