Jakarta – Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengatakan pihaknya membuka kemungkinan untuk menggelar Indonesia Open sebelum Indonesia Masters di masa depan.
Mantan pelatih bulutangkis itu ingin meniru konsep seperti di Malaysia yiatu menggelar Malaysia Open terlebih dahulu sebelum Malaysia Masters. Menurutnya hal itu akan berpengaruh pada konsentrasi atlet di dua pertandingan tersebut.
“Ada kemungkinan seperti itu, kayak Malaysia juga Open dulu baru Masters. Tapi jangan buat alasan dulu karena kalau menggelar Masters dulu lebih menguasai arena dan suasana lapangan,” kata Rionny dalam konferensi pers, Sabtu (18/6).
Di sisi lain Rionny mengakui penyebab rontoknya wakil Merah-putih di perempat final Indonesia Open 2022 salah satu karena masalah stamina.
“Keseluruhannya, sampai hari ini bisa dibilang kami gagal. Bukan kecewa, tapi itu hasil yang harus kami terima. Kami tidak bisa cari alasan tapi dari pemain dan pelatih memang kelelahan,” kata Rionny.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia Open, tidak ada wakil Indonesia di semifinal. Ini merupakan catatan buruk Indonesia selama turnamen BWF World Tour Super 1000 itu mulai digelar 40 tahun lalu.
Sejak edisi perdana pada 1982, pemain Indonesia rutin memenangkan gelar juara hingga 2006. Baru pada 2007 Indonesia gagal mempersembahkan gelar. Meski begitu, wakil Merah-putih tetap lolos ke semifinal atau final.
Setelah kegagalan di Indonesia Open 2022, PBSI mengalihkan fokus ke turnamen berikutnya. Dalam waktu dua pekan mendatang, ada Malaysia Open 2022 dan Malaysia Masters 2022.
“Selanjutnya berlaga di Malaysia, ada recovery 2-3 hari untuk bersiap-siap tanding. Sebelum Indonesia Masters dan Indonesia Open juga istirahat mereka hanya 2-3 hari. Bersama pelatih intinya kami evaluasi secara keseluruhan bukan hanya stamina,” ujar Rionny.cnn-i/ron