Jakarta – Liliyana Natsir terpilih masuk BWF Hall of Fame. Ia adalah orang Indonesia ke-10 yang masuk dalam daftar elite tersebut.
Sebelum Liliyana Natsir, ada sembilan orang Indonesia yang lebih dulu masuk BWF Hall of Fame. Orang Indonesia yang masuk pertama kali dalam BWF Hall of Fame adalah Rudy Hartono an Dick Sudirman pada 1997, ketika BWF (saat itu masih IBF) menggelar Hall of Fame.
Rudy Hartono adalah legenda Indonesia yang memenangkan delapan gelar All England. Ia juga motor utama Indonesia mendominasi Thomas Cup era 70-an. Sedangkan Dick Sudirman adalah tokoh bulutangkis asal Indonesia yang juga berpengaruh di dunia.
Sudirman berperan aktif dalam penyatuan IBF dan WBF, dua badan badminton dunia yang sempat ada di era 70-an. Kiprah Sudirman juga membuat namanya diharumkan untuk gelaran Sudirman Cup.
Nama berikutnya yang masuk adalah Christian Hadinata di 2021. Christian adalah pemain spesialis ganda yang bertabur prestasi baik di ganda putra maupun ganda campuran.
Setahun kemudian, Liem Swie King masuk Hall of Fame. King adalah legenda era 70-an yang terkenal dengan julukan ‘King Smash’, dianggap sebagai pelopor smes dengan meloncat.
Susy Susanti lalu masuk Hall of Fame pada 2004. Susy adalah pemenang Olimpiade 1992 yang merupakan emas pertama Indonesia di ajang Olimpiade. Susy juga punya satu gelar juara dunia
Pada 2009, dua pasang ganda putra asal Indonesia alias empat orang masuk Hall of Fame. Mereka adalah Tjun Tjun/Johan Wahjudi dan Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky.
Tjun Tjun/Johan Wahjudi memenangkan enam gelar All England sekaligus jadi juara dunia pada edisi perdana tahun 1997.
Sedangkan Ricky/Rexy adalah ganda nomor satu dunia di era 90-an dengan prestasi puncak adalah juara dunia 1995 dan Olimpiade 1996.
Setelah 2009, pemain-pemain Indonesia tidak ada lagi yang masuk BWF Hall of Fame pada empat kesempatan berikutnya.cnn-i/ron