BANJARMASIN – Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan (Kalsel), Jalan Pangeran Hidayatullah, Benua Anyar, Kecamatan Bajarmasin Timur, Kota Banjarmasin dibobol maling, Selasa (14/6) malam. Polisi berencana menurunkan anjing pelacak untuk mengungkap kasus tersebut.
Beberapa ruangan di gedung tersebut terlihat berantakan, hingga ada bagian ruangan yan kacanya pecah. Sejumlah barang seperti Central Processing Unit (CPU) komputer, uang tunai sebesar Rp 4 juta, mixer sound system dan beberapa dokumen penting lainnya dilaporkan hilang.
Dalam aksinya, pelaku membobol beberapa ruangan dengan cara mencongkel jendela atau pintu. Hingga sekarang, pihak kepolisian terus mengumpulkan keterangan saksi-saksi lainnya.
Sementara, berdasar pantauan Mata Banua, Rabu (15/6), kondisi beberapa ruangan gedung PWI Provinsi Kalsel dari lantai dasar hingga lantai atas tampak berantakan.
Sejumlah jendala dan pintu dari lantai 1 hingga 3 gedung tersebut rusak, diduga untuk akses atau menuju para pelaku masuk ruangan.
Sejumlah barang berharga seperti uang tunai, sertifikat tanah, serta CPU yang menyimpan data-data wartawan se Kalsel pun turut raib dibawa maling.
Ketua PWI Kalsel Zaenal Helmi dalam siaran persnya menjelaskan, kejadiannya diperkirakan Selasa (14/6) malam atau sekitar pukul 20.00 Wita. Karena, diketahuinya kemalingan itu pada saat wakar datang sekitar pukul 22.00 Wita,” ucap Helmi.
Menurut Helmi, selama gedung PWI berdiri, kemalingan ini baru pertama, dan kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian.
Untuk sementara, lanjut Helmi, kasus ini murni kemalingan, “Memang ada barang barang yang hilang, namun kita belum bisa mendata, karena tidak bisa masuk ruangan,” ujarnya.
Sementara, Polda Kalsel merespons cepat terjadi pencurian di sekretariat PWI Kalsel, dan langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan.
Melalui Polsekta Banjarmasin Timur yang dipimpin Kanit Reskrim AKP Timur Yono langsung melakukan olah TKP.Tim Inafis Polresta Banjarmasin melakukan pemeriksaan hampir tujuh ruangan yang di satroni pencuri mulai pukul 14.45 Wita.
Tim Inafis yang diturunkan langsung bekerja mengumpulkan data-data dan bahan hingga melakukan pencarian sidik jari.
Disinggung apa saja yang sudah ditemukan dalam hasil penyelidikan sementara, Timur Yono belum bisa membeberkan.
Namun, lanjut dia, untuk mengungkap kejadian ini, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menurunkan K9 (anjing pelacak). “Kalau memang diperlukan kita akan turunkan,” tandasnya.
Setelah beberapa jam melakukan pemeriksaan tim Inafis Polsekta Banjarmasin Timur telah mengumpulkan beberapa barang bukti atau sampel yang diduga terdapat sidik jari para pelaku. ris/sam