Rabu, Juli 16, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Menyoal Personal Branding Pejabat Politik Hari Ini

by matabanua
15 Juni 2022
in Opini
0

Oleh: Naufal Jihad, Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Andalas

Personal branding menjadi satu hal yang sangat urgen di kalangan masyarakat hari ini untuk memenuhi sebuah kepentingan-kepentingan tertentu. Katakanlah kepentingan politik bagi pejabat publik untuk menarik simpati masyarakat secara umum, atau kepentingan sosial bagi para artis di ranah sosialita yang berusaha mempertahankan eksistensinya di tengah-tengah pergulatan media sosial hari ini. Fenomena memasarkan diri atau yang diistilahkan personal branding terus menerus mengalami perkembangan, terlebih lagi sejak tren media sosial yang berkembang dengan pesat serta memiliki fitur yang unik seperti pada aplikasi tiktok, instagram, youtube dan lain sebagainya, menjadikan media sosial sebagai wadah utama untuk menunjukkan kualitas diri kehadapan publik.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\16 Juli 2025\8\master opini.jpg

Ada Hukum Perlindungan Anak, Tapi Mengapa Perundungan Makin Brutal?

15 Juli 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Anak Tidak Sekolah Terus Bertambah,Bukti Kegagalan Sistemik Pendidikan

15 Juli 2025
Load More

Penulis memperhatikan beberapa tahun belakangan ini, media sosial ikut terseret kedalam arena kontestasi politik di tanah air. Misalnya pemilihan presiden pada tahun 2019 dan pemilihan kepala daerah pada tahun 2020, menunjukkan arah kampanye politik dari para kontestan politik tidak lagi sepenuhnya harus turun langsung menemui masyarakat dengan membangun gimmick politiknya masing-masing, akan tetapi para aktor politik tersebut berusaha menghidupkan suasana politik di tengah-tengah masyarakat melalui media sosial yang tampaknya tidak memiliki batas dalam pemakaiannya. Dahulu, masyarakat harus turun langsung pada satu agenda kampanye untuk melihat pasangan calon dalam sebuah pemilu, kini dengan duduk manis di rumah atau di tempat kerja sudah bisa menyaksikan bagaimana para pasangan calon memainkan perannya.

Hal seperti ini menjadi satu hal yang menarik untuk dikaji secara mendalam dengan menggunakan kaca mata ilmiah dalam dunia akademisi. Namun pada kesempatan ini, penulis berupaya melihat tidak sepenuhnya secara ilmiah seperti sebuah riset penelitian, akan tetapi penulis berusaha ingin menunjukkan kepada masyarakat bagaimana bentuk personal branding para pejabat politik hari ini berdasarkan pengamatan penulis selama ini di media sosial. Penting bagi kita semua sebagai masyarakat dalam kehidupan sosial dan terkhususnya demi masa depan dunia politik Indonesia yang lebih baik, untuk memperhatikan bagaimana personal branding para pejabat politik di pemerintahan pusat secara umum dan pemerintahan daerah secara khusus pada saat ini.

Setidaknya terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama mengenai persoalan personal branding para pejabat hari ini, karena hal tersebut sangat mempengaruhi perspektif masyarakat kedepannya. Yaitu ketika membangun sebuah branding tentu ada tujuan dan manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat dan memberikan efek kepada orang yang melakukan branding tersebut. Dari sini, ketika tujuan personal branding para pejabat politik secara menyeluruh untuk kepentingan politiknya tentu merupakan satu hal yang wajar dan dapat di terima oleh publik sebagai konsumen politiknya, yang menjadi masalah adalah ketika manfaat dari personal branding ini tidak mengarah pada mencerdaskan kehidupan masyarakat seperti yang umum terjadi hari ini bagaimana konten-konten para pejabat politik hari ini sepertinya hanya memperlihatkan kehidupan sosialnya secara pribadi bersama keluarga.

Sangat jarang penulis melihat konten-konten pejabat politik hari ini yang menunjukkan eksistensi yang sebenarnya sebagai seorang pejabat politik, seperti mengurus persoalan pemerintah, masyarakat dan persoalan lainnya yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Memang untuk menciptakan personal branding hari ini perlu menyesuaikan dengan keadaan dan situasi saat ini, apa yang ingin dan menarik dikonsumsi oleh publik. Tapi sangat disayangkan kebanyakan konten hari ini telah melupakan satu tujuan pentingnya sebagai komunikator politik yaitu bagaimana mengisi dan membangkitkan nalar intelektual masyarakat. Secara praktis, oke dapat diterima karena tentunya hal apapun dapat dilakukan tanpa batasan-batasan, namun pada tataran norma kehidupan masyarakat sangat minim sekali perhatian para pemangku kepentingan untuk membangkitkan nalar berpikir masyarakat untuk bersikap rasional dan mengarah pada nilai-nilai manfaat yang sebenarnya.

Walaupun pada kenyataannya kita sebagai masyarakat tidak menginginkan kehidupan yang monoton dan terus-menurus dalam keseriusan, seperti salah satu ungkapan di setiap tongkrongan anak muda hari ini mengatakan bahwa “hidup ini jangan terlalu kaku dan serius”. Akan tetapi perlu kita memperhatikan bahwa jangan sampai kita membalikkan logika berpikir untuk mengedepankan kesenangan pribadi dan menghiraukan hal-hal dasar yang seharusnya diperhatikan untuk masa depan kehidupan kita. Sebetulnya menjadi dilema bagi media hari ini ketika ingin menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan konten-konten yang bernuansa pendidikan, namun kalah menarik dengan satu hal yang heboh dan sesungguhnya hal tersebut tidaklah penting dan bermanfaat. Akhirnya media pun harus mengikuti tren tanpa mempedulikan tujuan utamanya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Kembali lagi ke konteks pembahasan, penulis melihat fenomena ini terjadi sejak saat Presiden Jokowi mencoba membangun branding politiknya dengan membuka ranah kehidupan pribadinya kehadapan media. Salah satu contoh yang viral pada masanya bagaimana presiden Jokowi memamerkan keluarga melalui akun media sosialnya dan salah satu yang menarik ketika presiden Jokowi memperlihatkan kehidupannya bersama salah satu cucunya, sehingga hal tersebut sempat menjadi perbicangan dan heboh di media sosial. Kemudian hal tersebut menjadi satu konten yang digunakan oleh pejabat politik lainnya untuk membangun personal brandingnya, sehingga dapat kita saksikan bagaimana arah dan bentuk personal branding para pejabat politik hari ini.

Salah satu hal yang heboh dan hingga saat ini masih terekam dalam benak penulis yaitu ketika pada sebuah forum diskusi publik, terdapat komentar dari pengamat politik yang sangat populer hingga hari ini mengatakan bahwa presiden Jokowi sebetulnya merupakan orang yang sangat baik dan berkompeten, beliau hebat dalam mengurusi setiap persoalan dan yang paling hebat adalah ketika mengurusi persoalan keluarga sebagaimana yang terlihat di media sosial, namun sangat disayangkan beliau tidak hebat dalam mengurusi negara. Ungakapan seperti ini yang selalu menjadi tanda tanya bagi penulis ketika melihat personal branding para pejabat politik hari ini terlihat mengikuti tren yang dibawa oleh presiden Jokowi.

Penulis berharap bahwa saat ini dan untuk masa mendatang perlu adanya perubahan-perubahan secara bertahap mengenai persoalan branding politik yang dibangun oleh pejabat politik. Perlu adanya pembedaan antara branding seorang artis dan seorang pejabat politik, jangan sampai kedepannya kita tidak dapat membedakan dua hal tersebut karena pola personal branding yang dibangun memiliki kemiripan dan tidak ada perbedaan tujuan dan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat. Perlahan kita akan mampu mengubah pola konsumsi media, hal tersebut dimulai dari diri pribadi masing-masing. Mencari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan intelektual kita dan jangan memberikan peluang untuk konten yang tidak bermanfaat terus eksis ke media sosial. Begitu juga dengan pejabat politik yang perlu membuktikan dan menunjukkan dirinya sebagai aktor politik yang berkompeten karena kinerja dan pencapaiannya yang luar biasa di ranah pemerintahan.

Tags: Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas AndalasNaufal JihadPersonal Branding
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA