JAKARTA – Pemerintah mencatat 130.718 ekor hewan ternak telah terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Sabtu (11/6).
Mengutip situs siagapmk.id, 34.656 dari total hewan ternak yang terpapar PMK sudah sembuh dan 597 ekor mati. Lalu, 809 hewan dipotong bersyarat dan 94.656 ekor belum sembuh.
Sejauh ini, PMK sudah mewabah di 18 provinsi dan 177 kabupaten/kota. Jawa Timur menjadi daerah dengan kasus terbanyak mencapai 47.981 hewan yang terinfeksi PMK.
Diikuti Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 20.792 ekor, Aceh 20.492 ekor, Jawa Tengah 14.525 ekor, Jawa Barat 10.344 ekor, dan Sumatera Utara 7.063 ekor.
Kemudian, hewan yang terpapar di Yogyakarta sebanyak 2.046 ekor, Kepulauan Bangka Belitung 2.327 ekor, Sumatera Barat 2.198 ekor, Kalimantan Barat 628 ekor, dan DKI Jakarta 591 ekor, dan Banten 530 ekor.
Selanjutnya, Kalimantan Selatan 204 ekor, Lampung 180 ekor, Jambi 172 ekor, Sumatera Selatan 102 ekor, Riau 94 ekor, serta Kalimantan Tengah 89 ekor.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mengatakan impor vaksin PMK sebanyak 3 juta dosis akan tiba di RI minggu depan.
Badan Kesehatan Hewan Dunia Disebut Cabut Status RI Bebas PMK
“Ini vaksin minggu depan sudah datang. Untuk awal ini lebih dari 3 juta dosis,” ungkap Nasrullah.
Ia mengatakan vaksin itu diimpor dari berbagai negara. Namun, Nasrullah tak menjelaskan lebih rinci dari mana asal negara pembelian vaksi tersebut. “Dari mana-mana (asal negara impor vaksin PMK),” imbuh Nasrullah.
Nantinya, vaksin hanya akan diberikan kepada hewan ternak yang sehat dan berada di wilayah terpapar PMK. Dengan kata lain, hewan ternak yang sudah terinfeksi PMK tak akan disuntik vaksin. “Yang disuntik yang sehat di wilayah wabah, yang tidak (di wilayah terpapar PMK) ya tidak (divaksin),” tutup Nasrullah. cnn/mb06