Minggu, Agustus 24, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pedagang Daging Takut Kehilangan Pembeli Dampak Harga Mahal

by matabanua
9 Juni 2022
in Ekonomi & Bisnis
0

D:\Data\Juni 2022\1006\7\foto2 hal 6-7 (10 Juni)\hal 7 -  3 klm (KIRI).jpg

JAKARTA – Harga daging sapi segar dalam negeri masih mahal. Hal ini membuat pedagang takut kalah saing dengan daging sapi impor.

Artikel Lainnya

Mandala Finance Gelar Perhelatan Rakyat di 16 Kota

Mandala Finance Gelar Perhelatan Rakyat di 16 Kota

23 Agustus 2025
XLSMART Ajak Warga Donor Darah Serentak

XLSMART Ajak Warga Donor Darah Serentak

21 Agustus 2025
Load More

Ibnu Masudin, pedagang daging di Pasar Palmerah mengungkapkan saat ini harga daging mencapai Rp140 ribu per kilogram (kg). Harga ini memang lebih rendah dibandingkan periode Ramadan, tetapi masih belum kembali normal yang sekitar Rp125 ribu per kg sampai Rp130 ribu per kg.

“Jadi pembeli tuh banyak yang lebih memilih daging beku impor karena harganya lebih miring dan murah,” ujarnya.

Oleh karenanya, ia berharap pemerintah bisa memberikan solusi agar daging sapi bisa kembali normal dan pembeli bisa kembali berdatangan. Salah satunya dengan subsidi dari negara untuk menekan harga.

“Kami harapkan adalah subsidi dari pemerintah, itu Kementerian Pertanian. Supaya kami enggak kalah saing sama daging beku impor. Kalau mahal, gini masyarakat pilih daging impor beku karena lebih murah,” jelasnya.

Erwin, pedagang daging di Pasar Sukatani mengungkapkan hal yang sama. Harga daging masih berada di rentan Rp140 ribu per kg sampai Rp150 per kg.

“Belum turun banyak dari Lebaran kemarin. Tapi belum normal ini. Normalnya Rp120 ribu per kg biasanya,” kata dia.

Menurut Erwin, harga yang masih mahal ini tidak mempengaruhi penjualannya. Justru yang membuat penjualan turun bukan harga namun ketakutan masyarakat akan kondisi daging.

“Iya kan banyak tuh sapi kena penyakit mulut dan kuku (PMK). Di sini belum sampai tapi orang-orang sudah takut duluan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Erwin berharap pemerintah bisa mengatasi wabah yang saat ini sedang melanda sapi di tanah air sehingga tidak ada lagi kekhawatiran dari masyarakat. “Enggak minta banyak, cuma mau pemerintah kelarin aja itu wabah biar aman kita,” pungkasnya. cnn/mb06

Tags: daging sapi imporPedagang DagingPMK
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA