Kamis, Juli 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Gen Z Membentuk Perubahan dalam Pendidikan

by matabanua
9 Juni 2022
in Opini
0
D:\Data\Juni 2022\1006\8\Nur Afni Himmatul Ulya.jpg
Oleh: Nur Afni Himmatul Ulya, Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Generasi Milenial terdiri dari mereka yang lahir antara tahun 1982 dan awal 90-an, sedangkan Generasi Z terdiri dari mereka yang lahir tahun 1995 sampai 2012. Semua pendidik perlu menyadari preferensi belajar bagi siswa dari dua generasi ini. Baik siswa Milenial maupun Generasi Z lebih canggih secara teknologi dan mungkin lebih mandiri dari pada generasi sebelumnya. Oleh karena itu, pendidik perlu memperkuat keterampilan berpikir kritis dan memodifikasi pendekatan instruksional mereka untuk memaksimalkan keterlibatan peserta didik. Siswa sudah terbiasa belajar online dan menonton video dari pada membaca buku pelajaran.

Generasi Z adalah generasi yang tidak pernah mengenal dunia yang benar-benar terisolasi dari orang lain. Media sosial menyangkal bahwa Anda dapat berbicara dengan siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Media sosial adalah jembatan menuju keterasingan karena setiap orang dapat terhubung, berkomunikasi, dan berinteraksi. Siswa yang tumbuh dengan teknologi saat ini dianggap sebagai penduduk asli digital, namun mereka tidak memiliki keterampilan untuk menggunakan teknologi dengan cara yang signifikan secara strategis untuk merencanakan dan mengembangkan karier. Pendidik perlu menggunakan teknologi yang biasa digunakan bagi siswa, mengajari mereka bagaimana menggunakannya untuk mengembangkan pemikiran mereka, atau membuat rencana strategis untuk tujuan karier masa depan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\8\master opini.jpg

Keserentakan Pemilu dan Restorasi Politik Lokal

3 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\4 Juli 2025\8\foto opini 1.jpg

Rencana strategis Sistem Kapitalisme-Harga Beras Meroket, Stok Melimpah?

3 Juli 2025
Load More

Generasi Z cenderung merangkul lingkungan belajar sosial, di mana mereka dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Mereka mengharapkan layanan sesuai permintaan yang tersedia kapan saja dan dengan hambatan akses yang rendah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Barnes dan Noble College, menunjukkan bahwa pelajar saat ini menolak untuk menjadi pembelajar pasif. Mereka tidak tertarik untuk hanya datang ke kelas, duduk mengikuti pembelajaran, dan mencatat bahwa mereka akan menghafal untuk ujian nanti. Sebaliknya, mereka berharap untuk terlibat penuh dan menjadi bagian dari proses pembelajaran itu sendiri. Faktanya, siswa Generasi Z cenderung berkembang ketika mereka diberi kesempatan untuk memiliki pengalaman pendidikan yang sepenuhnya mendalam dan mereka bahkan menikmati tantangan menjadi bagian dari itu.

Sebagai generasi digital, Generasi Z mengharapkan alat pembelajaran digital terintegrasi secara mendalam ke dalam pendidikan mereka. Bagi mereka, teknologi selalu menjadi pengalaman yang terintegrasi penuh ke dalam setiap bagian kehidupan mereka. Mereka percaya bahwa mereka harus dapat menghubungkan pengalaman akademis dengan pengalaman pribadi dengan mulus melalui alat teknologi. Selain itu, mereka berharap bahwa alat pembelajaran ini tersedia sesuai permintaan dan dengan hambatan akses yang rendah. Bagi mereka, belajar tidak terbatas hanya pada ruang kelas, hal tersebut menjadi sesuatu yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

Ryan Jenkins (2017) dalam artikelnya berjudul “Four Reasons Generation Z will be the Most Different Generation” misalnya menyatakan bahwa Gen Z memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda serta dinilai menantang bagi organisasi. Faktanya, 13% Generasi Z sudah memiliki bisnis sendiri. Oleh karena itu, Generasi Z memilih untuk selalu terhubung aktif dengan komunitasnya agar informasi yang beredar dalam komunitasnya tidak terlewatkan, salah satunya melalui media sosial. Dalam hal ini, pendidikan perlu menjadi media yang terbuka dan mewadahi berbagai informasi yang diperlukan siswa tidak hanya pada hal yang berkaitan dengan pembelajaran, tetapi juga keterampilan hidup.

Bagian dari perubahan ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka memiliki lebih banyak akses untuk mendapatkan informasi dari pada generasi sebelumnya. Pada saat mereka mencapai pendidikan tinggi, mereka sudah berpengalaman dalam peristiwa terkini, budaya populer, dan tren global. Mereka sangat menyadari dunia di sekitar mereka dan sudah mulai memikirkan apa tempat mereka di masa depan nantinya. Generasi Z memimpin perubahan dalam cara pembelajaran berlangsung. Mereka adalah kekuatan pendorong dalam inovasi alat pembelajaran baru, gaya mengajar, dan akses tak terbatas ke sumber daya. Dan mereka membuktikan bahwa perguruan tinggi menuju ke arah lingkungan yang lebih berpusat pada pelajar di mana siswa akan menjadi direktur masa depan mereka sendiri.

Tags: Gen ZMahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu TarbiyahNur Afni Himmatul Ulya
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA