Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan Persetujuan Protokol Uji Klinik (PPUK) fase ketiga terhadap vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Vaksin ini merupakan kerjasama PT Bio Farma (Persero) dengan Baylor College of Medicine.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyatakan dengan pemberian PPUK uji klinis fase ketiga tersebut, maka vaksin BUMN sudah dapat melakukan uji klinik pada manusia.
“Vaksin BUMN ini yang pertama di Indonesia merupakan karya anak bangsa kita, dimulai dari pengembangan, pre klinik, tahapan kemudian uji klinik 1-2, dan sekarang akhirnya fase ke-3, fase terakhir. Kami sudah memberikan izin,” kata Penny dalam konferensi pers, Kamis (9/6), kepada cnnindonesia.com.
Penny melanjutkan, sejauh ini BPOM telah melakukan pembinaan berupa pemenuhan standar dan persyaratan untuk menghasilkan obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, dan bermutu, yang diproduksi dari fasilitas industri farmasi yang memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dengan standar internasional.
Penny berharap agar pengembangan vaksin dalam negeri dapat terus berkelanjutan, sehingga seluruh rakyat Indonesia yang sudah sesuai dengan syarat dan ketentuan penerima vaksin dapat segera disuntik dan mendapatkan imunitas.
“Mudah-mudahan nanti bisa segera kemudian kita berikan izin EUA sesuai hasil yang baik, kemudian diproduksi komersial dan menjadi vaksin yang aman, bermutu, efektif, berkhasiat, dan berdaya saing tentunya” ujarnya.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah skema pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di Indonesia, salah satunya dengan menggunakan vaksin BUMN.web
