
BANJARMASIN – Ketua Pengarah Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin H Gusti Rusdi Effendi mengharapkan, tahun 2022 ini bisa mewujudkan membangun Masjid Terbuka.
Rencananya masjid terbuka dibangun di kampus perguruan tinggi negeri (PTN) yang berlokasi di Jalan Brigjen TNI H Hasan Basri/Kayu Tangi Banjarmasin tersebut.
“Peningkatan peran itu harus, seiring perkembangan dan tuntutan zaman,” ujar Gusti Rusdi Effendi dalam rapat rencana pembaruan kepengurusan IKA ULM, di Rumah Makan Perambanan Jalan Japri Zamzam Banjarmasin, Senin (6/6) siang.
Mantan Ketua PWI Kalsel itu berharap, masjid terbuka yang nantinya juga berfungsi sebagai tempat shalat id, serta kegiatan kemahasiswaan skala besar tersebut, bisa terwujud tahun 2022.
“Pokoknya masjid terbuka itu harus terwujud tahun ini, walau dengan bangunan seadanya buat sementara waktu. Kas IKA ULM ada sekitar Rp 500 juta, jadi tinggal cari donator/sponsor jika ada yang mau,” tegasnya.
Sebelumnya, IKA ULM membangunkan pintu gerbang kampus di Banjarmasin, serta turut menghijaukan lapangan terbuka, dan lainnya.
Mengenai rencana pembaruan kepengurusan IKA ULM, lantaran sebagian ada yang sudah meninggal dunia dan tidak bisa aktif lagi sebab faktor usia serta kesehatan.
Rapat rencana pembaruan kepengurusan IKA ULM yang pembentukan awalnya tahun 2005 itu, sepakat menggunakan sistem formatur. Yakni, yang mewakili IKA Fakultas Hukum H Suripno Sumas SH MH, Ekonomi Drs H Eddy Riduan Waas.
Kemudian, mewakili FISIP Drs H Abdul Haris Makki MSi (mantan Sekdaprov Kalsel), FKIP Drs H Muhammad Ary Achdyani MAP, serta dari unsur pengurus lama H Gusti Rusdi Effendi dan Prof Dr H Rustam Effendi.
Inisiator rapat rencana pembaruan kepengurusan IKA ULM tersebut adalah H Suripno Sumas dan Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH, keduanya kini anggota DPRD Kalsel.
Sesudah pembaruan kepengurusan IKA ULM, kemudian pengembangan organisasi tersebut hingga kabupaten/kota se-Kalsel. Komitmen pembentukan IKA ULM pada kabupaten/kota tersebut hingga saat ini baru Kota Banjarmasin, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Barito Kuala (Batola). Rds