Senin, Juli 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kemenkes Minta Warga Waspada Cacar Monyet

by matabanua
30 Mei 2022
in Headlines
0
Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat waspada terhadap penyakit cacar monyet yang saat ini ditemukan di sejumlah negara.

Melalui Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2752/2022, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan cacar monyet dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2-4 pekan, tapi dalam beberapa kasus berujung kematian.

“Bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian, tingkat kematian 3-6 persen. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut,” kata Maxi dikutip CNNIndonesia.com, Senin (30/5).

Artikel Lainnya

BP Haji Tolak Usulan CJH Naik Kapal Laut

BP Haji Tolak Usulan CJH Naik Kapal Laut

13 Juli 2025
Hampir 50% Lahan Besertifikat Dikuasai 60 Keluarga ‘Crazy Rich’ RI

Hampir 50% Lahan Besertifikat Dikuasai 60 Keluarga ‘Crazy Rich’ RI

13 Juli 2025
Load More

Maxi mengatakan, sejak 13 Mei, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan kasus-kasus cacar monyet yang berasal dari negara non-endemis dan saat ini telah meluas ke tiga regional WHO yaitu Eropa, Amerika, dan Pasifik Barat

Negara non-endemis yang telah melaporkan kasus meliputi Australia, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika

Berdasarkan laporan WHO per 21 Mei 2022, sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis.

Namun, sebagian kasus berhubungan dengan adanya keikutsertaan pada pertemuan besar yang dapat meningkatkan risiko kontak baik melalui luka, cairan tubuh, droplet, dan benda yang terkontaminasi.

Karena itu, Maxi meminta pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, dan kantor kesehatan pelabuhan memantau perkembangan kasus Monkeypox tingkat global, serta memantau penemuan kasus sesuai definisi operasional penyakit cacar monyet berdasarkan WHO.

Selain itu, Kemenkes meminta pemerintah daerah menyebarluaskan informasi tentang cacar monyet kepada masyarakat dan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya, serta berkoordinasi dengan dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan satwa liar di wilayahnya.

“Menindaklanjuti laporan penemuan kasus dari fasyankes dengan melakukan investigasi dalam 1 x 24 jam termasuk pelacakan kontak erat,” ujarnya.web

ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA