
Paman Birin –sapaan akrab gubernur– tiba di masjid tersebut sekitar pukul 10.00 Wita dengan mengenakan baju putih dan peci hitam.
Begitu sampai di dekat masjid, orang nomor satu di Pemprov Kalsel itu berjalan sembari menyapa jamaah dan melihat kehadiran Paman Birin, para jamaah pun berusaha untuk bisa bersalaman dengannya.
Ribuan jamaah terlihat memadati haul ini seiring mulai melandainya kasus Covid-19 dan jamaah pun larut dalam pembacaan zikir, syair-syair maulid, tahlil dan doa.
Gubernur H Sahbirin Noor mengatakan, kehadiranya pada peringatan ini sebagai bentuk cinta terhadap ulama dan para Auliya Allah SWT atau wali-wali Allah.
Menurut Paman Birin, peringatan haul ini bagian dari menghargai sejarah, karena Indonesia merdeka salah satunya adalah peran dari alim ulama.
“Para alim ulama berdoa, ini adalah upaya selain perlawanan dari para pejuang kita, kalau sekarang nyaman untuk bernafas ini adalah berkat dari alim ulama,” ucapnya.
Paman Birin berharap, peringatan haul ini terus dapat dilaksanakan termasuk haul akbar Abah Guru Sekumpul.
“Masyarakat banyak sekali yang sangat rindu, mudah-mudahan di tahun 2023 mendatang, kita dapat melaksanakanya haul Abah Guru Sekumpul dengan gotong royong seperti ini,” katanya.
Paman Birin juga mengapresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah membantu dan mendukung pelaksanaan kegiatan.
“Kegiatan seperti ini menjaga budaya gotong royong, masing masing masyarakat ada yang membantu, ada yang membantu beras dan lainya, gotong royong inilah yang membuat kita kuat,” sebut Paman Birin.
Sementara itu, KH Ahmad Mulkani dalam tausiahnya mengajak ummat untuk mengikuti ajaran alim ulama, karena para alim ulama adalah penerang dunia. “Tidak ada jalan lain kecuali kita mengikuti para kekasih Allah, mereka adalah pewaris para nabi,” ucapnya.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW meminta kepada umatnya untuk mengikuti para alim ulama termasuk Haji Muhammad Amin atau Datu Amin dan pada peringatan haul ini menyatukan ulama dan umara.
“Ada dua golongan kata Nabi Muhammad, jika dua golongan ini baik maka umat akan baik yaitu ulama dan umara,” katanya.
Datu Amin merupakan cucu dari Al Alimul Fadhil Qadhi Haji Muhammad Said bin Mu‘min, seorang Menteri Sultan Adam Al Wastib Billah bin Sultan Sulaiman Al Mutamidullah, Raja ke-18 Kesultanan Banjar, pada zamannya yang kawin dengan Tuan Giat, saudari dari Tuan Guwat, salah satu istri Datu Kalampayan. adp