
BANJARMASIN – Persoalan macetnya distribusi air leding ke rumah-rumah warga di kawasan Kecamatan Banjarmasin Barat, menjadi perhatian wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Banjarmasin maupun Provinsi Kalimantan Selatan.
Salah satunya, anggota DPRD Kalsel Daerah Pemilihan Kota Banjarmasin H Suripno Sumas, yang turut prihatin terhadap apa yang dirasakan warga, khususnya di kawasan Kecamatan Banjarmasin Barat
Suripno mengatakan, upaya yang ingin dilaksanakan PDAM Bandarmasih untuk pergantian pipa, khususnya untuk melayani warga di Kecamatan Banjarmasin Barat, ternyata masih terkendala untuk penggaliannya. Karena, keinginan PDAM itu tidak bisa diakomodir Balai Jalan, mengingat itu jalan nasional jadi hanya bisa melalui bor.
Sementara ini, keinginan Balai Jalan tidak bisa dipenuhi PDAM, karena biayanya terjadi kenaikan 100 persen. Kalau biaya penggantian pipa melalui penggalian Rp 42 miliar, maka dengan sistem pengeboran mengeluarkan Rp 97 miliar.
“Dana itu mungkin PDAM belum mampu menyiapkannya. Oleh sebab itu, solusinya agar tereliasasi maka kita berharap Pemerintah Kota Banjarmasin bisa bekerjasama dengan pihak ketiga. Misalnya, membuka rekomendasi kepada PDAM mengajukan pinjaman ke Bank Kalsel,” ujar Suripno Sumas usai melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dengan menghadirkan narasumber Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Banjarmasin H Dedy Sophian dan mantan Dekan Fakultas Dakwah UIN Antasari Banjarmasin H Mukhyar Sani yang diikuti perwakilan Ketua RT se Kota Banjarmasin di kediamananya, Jalan Meratus, Rabu (26/5) pagi.
Melalui pinjaman itu, ujar Politisi PKB ini, PDAM tersedia biaya untuk pemasangan pipa baru ada penggantian, sebagai konsekuensi kepada masyarakat nanti bisa memaklumi dengan bertambahnya anggaran yang harus dikelurakan akan berdampak pada biaya-biaya operasional
Sementara, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Banjarmasin H Dedy Sophian mengatakan setelah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait hampir 3 bulan, air bersih PDAM tidak mengalir.
Karena pipa bocor, air tidak bisa maksimal mengalir ke rumah warga. Oleh karena itu, pihaknya minta PDAM bisa menyiapkan air bersih dalam tendon yang bisa dipergunakan masyarakat untuk makan, minum dan cuci pakaian.
“Untuk jangka panjangnya kita minta PDAM melakukan pergantian pipa baru yang berukuran besar untuk mendorong air bisa lebih kencang mengalir ke rumah warga. Masalahnya pipa sudah berumur di atas 30 tahun dan diameternya sangat kecil, dan PDAM siap melakukan kegiatan itu akan berkoordinasi dinas terkait, terkait anggaran juga kita dorong dan saya menyakini PDAM sudah dikelola secara profesional,” ujar Deddy. Rds