
BANJARMASIN – Anggota DPRD Kota Banjarmasin Afrizaldi melakukan silaturahmi dengan warga Tanjung Pandan RT 04 Kelurahan Mantuil, Bnjarmasin Selatan pada Selasa (16/5) lalu.
Dalam kunjungan tersebut, politisi partai PAN itu banyak menyerap aspirasi dan mendengar permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat, mulai dari akses layanan kesehatan, pendidikan hingga kurangnya penerang jalan umum.
Mereka menilai, perhatian pemerintah sangat kurang. Ini, terlihat dari minimnya infrastruktur yang dibangun guna menunjang aktivitas masyarakat yang berada di ujung wilayah. Padahal mereka juga berhak atas APBD Kota Banjarmasin.
“Baru ada anggota dewan yang mau berkunjung ke wilayah sini. Memang Tanjung Pandan ini berada di penghujung Kota Banjarmasin, tentu kesempatan ini tak mau disia-siakannya untuk bisa menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang kerap dirasakan warga,” kata salah satu warga setempat, Anang Jarkasi, Kamis (28/5).
Selain itu, warga juga mengeluhkan jalan titian yang kondisinya memprihatinkan. Padahal, titian tersebut merupakan akses utama warga setempat untuk beraktivitas.
“Mulai dari memasukan usulan di rakorbang kelurahan, mengusulkan di musrenbang dan komunikasi-komunikasi lainnya, namun sampai saat ini tak ada keseriusan pemerintah dalam merespons perbaikan titian Tanjung Pandan ini,” beber Anang.
Warga pun, lanjut dia, terpaksa urunan dan bergotong royong untuk memperbaiki titian ini secara bertahap, sedikit demi sedikit.
Hal tersebut langsung ditanggapi serius Afrizaldi, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin.
“Kondisi titian sepanjang kurang lebih 500 meter ini sudah sangat tidak layak untuk bisa dilewati. Titian yang terbuat dari kayu ini terdapat banyak lobang di sana sini, lantaran kondisi kayunya sudah lapuk sehingga mudah patah saat dilewati,” kata Afrizaldi, saat melihat langsung kondisi titian itu.
Tak heran, lanjut dia, tidak sedikit warga yang mengalami kecelakaan saat melintas di titian ini, mulai dari terperosok hingga jatuh ke sungai karena kayu penyangga titiannya patah saat dilewati.
Afrizaldi mengakui keterbatasan kemampuan masyarakat, sehingga upaya perbaikan hanya sebatas swadaya dengan tambal sulam. Ia berharap titian tersebut dapat menjadi perhatian pemerintah, terutama bagi walikota dan dinas terkait.
“Saya berharap titian tersebut masuk dalam skala prioritas dalam perencanaan pembangunan yang akan dilakukan Pemerintah Kota Banjarmasin. Ini sangat urgent mengingat pentingnya keselamatan warga yang sehari-hari harus beraktivitas melintasi titian tersebut,” tuturnya.
Afrizal berjanji akan mengomunikasikan permasalahan itu dengan dinas terkait yaitu Dinas Perkim, serta walikota dan wakil walikota.
“Walikota dan wakil walikota sudah saya kirimi video kondisi titian di wilayah ini via WA. Alhamdulillah beliau sudah merespons,” akunya. Dwi